Motif Bjorka Uang Bukan Politis, Berikut Penjelasan Para Hacker Muda Indonesia yang Pernah Membobol Situs NASA

- 20 September 2022, 13:51 WIB
Bjorka; Motif Bjorka Menurut Para Hacker Muda Indonesia yang Pernah Membobol Situs NASA
Bjorka; Motif Bjorka Menurut Para Hacker Muda Indonesia yang Pernah Membobol Situs NASA /Youtube Nessie Judge/

SEPUTAR CIBUBUR - Hacker Bjorka belakangan ini membuat heboh masyarakat Indonesia.

Beredar kabar hacker Bjorka, sosok di balik akun yang kerap menyebarkan data Pemerintah Indonesia itu adalah Warga Negara Indonesia (WNI).

Hacker Bjorka bahkan disebut telah membobol ratusan data penduduk dan membocorkan info sangat penting terkait isu-isu di tanah air.

Baca Juga: Moeldoko: Ruang Siber Bagian Kedaulatan Negara, Bjorka Harus Ditindak Tegas

Putra Aji Adhari, hacker muda tanah air yang pernah meretas situs NASA bersama seniornya, Rio mengungkap motif Bjorka.

Bjorka merupakan hacker yang sedang banyak diperbincangkan sekarang ini.

Dalam sebuah podcast bersama Denny Sumargo, Putra mengungkapkan bahwa Bjorka termasuk dalam kategori Black Hacker atau hacker jahat atas perilakunya mencuri dan membocorkan data.

“Black hack sih dia bener-bener aktivitasnya itu dia jahat banget gitu. Lebih ke black hack sih Bjorka ini,” kata Putra.

Baca Juga: Muhammad Agung Hidayatulla Akui Jual Channel Telegram ke Bjorka, Ini Motifnya

“Tindakan kejahatan lah, ya kan kita bisa lihat juga dia mencuri data, terus membocorkan data gitu, macem-macem,” ujarnya menyambung.

Menurut Rio, berdasarkan rekam jejaknya Bjorka sudah berkiprah dari tahun 2021 dalam sebuah forum yang saat ini sudah diatasi oleh Central Intelligence Agency (CIA).

Dalam forum tersebut, Bjorka membuat sebuah situs pencarian seperti Google yang berisikan data-data yang telah bocor.

Baca Juga: Arief Poyuono Tantang Bjorka Ungkap Big Data Luhut Hingga Jokowi Tiga Periode

“Kalau kita lihat track record-nya, dia sudah berkiprah dari 2021. Dia udah mulai main di forum sebelumnya yang sudah di-tackle sama CIA, ini forum yang berbeda sih,” tutur Rio.

Namun dalam perjalanannya, Rio mengungkapkan Bjorka membutuhkan dana yang sangat besar hingga miliaran. Karena dalam membuat dan mengolah data tersebut membutuhkan sebuah perangkat yang memiliki server yang besar.

“Jadi itu tidak mungkin diolah dengan laptop biasa. Jadi kemungkinan akan membutuhkan komputer yang besar servernya,” tuturnya.

Baca Juga: Bau Busuk Bjorka Terungkap, Ngaku Retas Data Rahasia, Padahal Beli di Dark Web Pakai Kripto

Untuk menangani masalah tersebut, menurutnya Bjorka akhirnya menjual semua data yang dimilikinya beserta dengan source code.

Seperti yang terlihat pada tahun 2021, Bjorka masih mencari dana sebesar 1.000 dolar AS (sekitar Rp14,9 juta) untuk mengembangkan website tersebut, meskipun akhirnya diambil alih oleh pihak CIA.

Setelah itu, muncul dan aktif kembali dengan website yang akhirnya membuatnya diperbincangkan oleh khalayak sekarang ini.

Baca Juga: Akui Pernah Retas KPU, Said Fikriansyah Bantah Sosok Dibalik Akun Bjorka

Seiring dengan adanya kontribusi dari netizen yang membuat Bjorka mendapatkan panggung dan terkenal.

Mengenai motif, menurut Rio pada awalnya adalah uang. Karena Bjorka awalnya mematok harga untuk setiap data yang dimilikinya.

Apabila pada akhirnya mengarah ke politis, menurutnya Bjorka hanya mengikuti alur saja.

“Kalau kita lihat sih berdasarkan motif tadi ya awalnya kita lihat kan uang ya, karena dia patokin harga data ini 5.000 dolar, data ini 50.000 dolar gitu kan,” kata Rio menjelaskan.

Baca Juga: Identitas Hacker Bjorka sudah Dikantongi Polisi dan BIN, Kini sedang Diburu

“Kalau mungkin ada yang bilang ada arahnya ke politis, kalau itu sih engga yah. Kemungkinan karena dia dapet panggung aja, dia akan ngikutin alur itu,” ujarnya menyambung.

Mengenai data-data yang dibocorkan oleh Bjorka, Rio dan Putra mengungkapkan bahwa data-data yang dimiliki sang hacker merupakan data yang valid.

Hal tersebut dapat dilihat dengan adanya sebuah sistem yang sama dengan marketplace pada umumnya, sehingga setiap pembeli dapat memberikan bintang yang dapat menentukan reputasi dari hacker yang menjual data tersebut.

Baca Juga: Cuma Denny Siregar yang Ngakak Baca Cuitan Bjorka, Hacker Kopas Berita Lawas

“Jadi gini, itu sistemnya sama dengan marketplace yang sudah ada. Kalau kita lihat, kenapa kita bilang data itu valid, jadi dia jual data ketika data itu memang ada yang beli dia akan bisa dapat reputasi. Jikalau kaya di marketplace ada bintang lima, bintang empat,” tutur Rio.

Sehingga apabila data yang dijualnya tidak valid, reputasi dari hacker tersebut akan hancur karena merupakan hoaks atau scam.

Dan hingga saat ini tidak ada komen negatif mengenai data yang dimiliki oleh Bjorka.***

 

 

Editor: Danny tarigan

Sumber: YouTube Curhat Bang Denny Sumargo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah