Ini Perlu Dilakukan Imam untuk Tumbuhkan Benih Panggilan

- 1 Desember 2022, 13:52 WIB
Mgr Laurentius Tarpin, Superior General atau pemimpin Ordo Sanctae Crucis (Ordo Salib Suci/OSC) sedunia. Foto: Lucius GK
Mgr Laurentius Tarpin, Superior General atau pemimpin Ordo Sanctae Crucis (Ordo Salib Suci/OSC) sedunia. Foto: Lucius GK /Lucius GK/

SEPUTAR CIBUBUR – Benih-benih panggilan hidup religius dirasakan mulai menurun utamanya di kota-kota besar di Pulau Jawa. Untuk menumbuhkan benih panggilan tersebut, Mgr Laurentius Tarpin, Superior General atau pemimpin Ordo Sanctae Crucis (Ordo Salib Suci/OSC) sedunia punya ide.

“Para imam harus menghidupkan kembali kunjungan pastoral ke rumah-rumah. Dengan kunjungan ke keluarga seorang imam akan tahu situasi setiap keluarga begitu juga kalau ada anak-anak di dalam keluarga ia bisa menumbuhkan benih-benih panggilan,” tutur Mgr Tarpin –demikian ia akrab disapa-- saat menerima “Delegasi Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) ke Vatikan” di Roma, Minggu (20/11/2022).  

“Berdasarkan pengalaman pribadi, saya dulu tertarik menjadi imam karena waktu saya kecil ada pastor misionaris yang setiap minggu itu mengunjungi keluarga kami. Dari situ kemudian Tarpin kecil yang saat itu masih SD mempunyai cita-cita nanti kalau besar ingin seperti dia. Pengalaman perjumpaan dengan misionaris itu rupanya tertanam dalam diiri saya. Begitu lulus SMP saya langsung daftar masuk seminari,” tutur Mgr Tarpin.  

Karena itulah, tandas dia, bagaimana para pastor itu menghidupakan kembali kunjungan pastoral ke rumah-rumah menjadi hal penting.

Mgr Tarpin mengakui bahwa animo untuk memasuki hdup religius mulai menurun. Strategi para imam yang perlu dilakukan pertama adalah bagaimana hidup para imam sendiri menjadi sesuatu yang menarik.

“Saya ingat amanat dari Paus Fransiskus bahwa kita sebagai kaum religius harus menampilkan wajah sukacita karena pengalaman perjumpaan dengan Kristus. Itu yang seharusnya dipancarkan oleh para imam untuk menarik minat umat memenuhi panggilan hidup membiara,” kata Mgr Tarpin.

Kedua, imam memang harus punya strategi untuk mempromosikan panggilan itu sendiri dan mencari daerah-daerah yang masih banyak memiliki orang muda yang tertarik untuk menjadi imam. “Sepeti kami di OSC itu kami banyak menerima panggilan dari Sumatera, dan Pulau Nias,” jelasnya.

Blessing in disguise pandemi

Mgr Laurentius Tarpin, Superior General atau pemimpin Ordo Sanctae Crucis (Ordo Salib Suci/OSC) sedunia. Foto: Lucius GK
Mgr Laurentius Tarpin, Superior General atau pemimpin Ordo Sanctae Crucis (Ordo Salib Suci/OSC) sedunia. Foto: Lucius GK
Menyinggung pandemi Covid-19 yang melanda dunia selama 2 tahun terakhir termasuk di Roma, Italia, Mgr Tarpin melihat hal itu sebagai blessing in disguise. Selama masa pandemi dirinya memiliki banyak waktu untuk membaca, berefleksi dan menulis.

Selain itu, pandemi telah memunculkan berbagai bakat terpendam para imam di Biara OSC khususnya. Pengalaman selama pandemi membuat Mgr Tarpin dan para biarawan pandai memasak.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x