Bendungan Danu Kerthi memiliki manfaat untuk mereduksi banjir sebesar 156,86 m3/detik, menyediakan air baku dengan debit 510 liter/detik, menambah cadangan listrik (PLTM) sebesar 0,54 MW, kawasan konservasi, dan potensi pariwisata baru di Bali utara.
Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengatakan satu keunggulan Bendungan Danu Kerthi dari bendungan lain adalah inti bendungan menggunakan teknologi aspal yang menjadi pertama dibangun di Indonesia (Asphalt Core Concrete Embankment Dam - ACCED).
"Teknologi ini bisa menjadi contoh untuk pembangunan bendungan lain di Indonesia karena lebih murah dan lebih stabil (flexible). Ini bendungan ke 36 dari total 61 bendungan yang dibangun. Kami harapkan inovasi ini nanti menjadi lebih murah," kata Jarot Widyoko.
Bendungan Danu Kerthi merupakan bendungan dengan tipe Zonal Inti Tegak dengan panjang 260 meter dan tinggi puncak 70 meter, dilengkapi terowongan pengelak tipe tunnel tapal kuda dengan diameter 4,50 meter panjang 3,55 meter. Bendungan ini dibangun sejak 2018 dengan biaya Rp820,8 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Pembangunan Perumahan (PP) - PT. Adijaya (KSO).
Baca Juga: Inilah 10 Destinasi Wisata Yogyakarta Dan Sekitarnya Yang Dipersiapkan Menyambut Event ATF 2023
Hadir mendampingi Menteri Basuki, Dirjen SDA Kementerian PUPR Jarot Widyoko, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan PUPR Endra S. Atmawidjaja, Direktur Bendungan dan Danau Ditjen SDA, Airlangga Mardjono, Kepala Balai Wilayah Sungai Bali-Penida Eka Nugraha Abdi, dan Dirut PT Pembangunan Perumahan Novel Arsyad***