Stasi Padre Pio Pangasean Berbenah Diri Jadi Paroki

- 11 Oktober 2023, 22:41 WIB
Potong kue Ulangtahun Santo Pelindung Padre Prio usai Misa Kudus di Stasi Pangasean, Minggu (1/10/2023). Foto: Istimewa
Potong kue Ulangtahun Santo Pelindung Padre Prio usai Misa Kudus di Stasi Pangasean, Minggu (1/10/2023). Foto: Istimewa /

SEPUTAR CIBUBUR – Masuk kriteria untuk dimekarkan menjadi paroki baru, Gereja Katolik Stasi Santo Padre Pio Pangasean, Paroki St Yosef Balige, Keuskupan Agung Medan, Sumatera Utara kini tengah berbenah diri. Benah diri diawali dengan acara peletakan batu pertama pembangunan gedung pastoran pada Minggu, 1 Oktober 2023 lalu.

Pastor Paroki St Yosef, Balige, Pastor Ambrosius Nainggolan OFM Cap, Vikep (Vikarius Episcopalis) sekaligus merangkap Parochus usai memimpin Misa Syukur Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Pastoran, sekaligus Pesta Santo Pelindung Padre Pio, Pembukaan Bulan Rosario, dan Gotilon atau Pesta Panen, mengatakan apakah Stasi Pangasean bakal jadi paroki akan diputuskan pada Desember mendatang. 

“Apakah nanti Stasi Pangasean jadi paroki atau tidak kita serahkan kepada Bapak Uskup.  Diharapkan Desember nanti keputusan sudah keluar. Ada 13 gereja stasi di sekitar wilayah Paroki Santo Yosef Balige, salah satunya bakal menjadi paroki. Apakah Porsea, apakah Pangasean, atau Narumonda kalau dilihat skope wilayahnya menurut saya Pangasean tidak kalah sentral,” tutur Pastor Ambrosius, dalam acara ramah tamah.

Pastor Ambrosius Nainggolan memberikan sambutan usai memimpin Misa Kudus di Gereja Stasi Padre Pio Pangasean, Paroki Santo Yosef, Balige, Keuskupan Agung Medan, Sumatera Utara, Minggu (1/10/2023). Foto: Lucius GK
Pastor Ambrosius Nainggolan memberikan sambutan usai memimpin Misa Kudus di Gereja Stasi Padre Pio Pangasean, Paroki Santo Yosef, Balige, Keuskupan Agung Medan, Sumatera Utara, Minggu (1/10/2023). Foto: Lucius GK
Pastor Ambrosius menjelaskan bahwa secara jumlah gereja jika digabungkan di sekitar Stasi Pangasean sudah mencukupi untuk menjadi sebuah paroki.  “Di wilayah sebelah ada Rayon Silaen dengan 9 gereja. Jadi kalau di sini ada 13 ditambah 9 menjadi 22 maka sudah lebih dari cukup,” ujar Pastor Ambrosius.

Pastor Ambroius meyakini bahwa ke depan akan tampak sesuatu yang baru terkait kehidupan menggereja di wilayah ini. Maka ia pun meminta umat untuk melambungkan doa-doa harapan dan meningkatkan dukungannya lagi agar stasi dan rayon ini naik level menjadi paroki.

Baca Juga: Rm Lukas Nurak OFM: Gereja Katolik Prolife Dukung Kehidupan

“Karena itu sumbangsih umat harus lebih lagi. Marilah kita mewujudkan ini apalagi peletakan batu pertama pembangunan gedung pastoran  ini dipadukan dengan peringatan Santo Pelindung Padre Pio. Juga ada pesta panen padi semoga semuanya itu menjadi penyemangat kita dalam kehidupan menggereja. Dari gereja dan dari tengah keluarga kita dengan segala aktivitas kita entah itu di sawah, di ladang entah itu kegiatan sosial kita di tengah masyarakat, kita kembalikan semuanya demi kemuliaan Tuhan dan kita wujudkan di gereja yang kita cintai ini. Jadi selamat kepada Stasi Pangasean ini atas pesta pelindung dan juga atas pesta Gotilon,” tutur Pastor Ambrosius.

Pengampunan membuka segala jalan kebaikan dan keselamatan

Pastor Ambrosius Nainggolan saat khotbah Misa Kudus  di Gereja Stasi Padre Pio Pangasean, Paroki Santo Yosef, Balige, Minggu (1/10/2023). Foto: Lucius GK
Pastor Ambrosius Nainggolan saat khotbah Misa Kudus di Gereja Stasi Padre Pio Pangasean, Paroki Santo Yosef, Balige, Minggu (1/10/2023). Foto: Lucius GK
Dalam khotbah Misa Kudus pagi itu, Pastor Ambrosius menekankan pentingnya pangampunan bagi umat Katolik. Menurut dia, pengampunan ibarat sebuah kunci yang sangat kecil tetapi dapat membuka pintu yang begitu besar yang tertutup rapat.

“Dalam kehidupan kita ini dan dalam kehidupan bersama pasti di sana –sini banyak kekurangan, banyak kealpaan, bahkan kedosaan kita. Akan tetapi jika kita terbuka saling memaafkan, saling mengampuni, walaupun kesalahan sudah sangat begitu besar maka itu akan membuka segala jalan kebaikan dan keselamatan kepada kita. Sebaliknya kendati pun kita selama ini merasa benar yang kita lakukan selalu baik-baik tetapi kita jatuh ke dalam dosa dan itu akan membuat kita mati di dalam dosa itu sendiri,” ungkap Pastor Ambrosius.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah