SEPUTAR CIBUBUR- Sejumlah bangunan mengalami rusak berat imbas pergerakan tanah di dua rukun tetangga di RW 13, Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat.
Ini menjadi kasus pergerakan tanah kedua dalam sepekan terakhir di wilayah tersebut.
Fenomena pergerakan tanah pertama terjadi pada Kamis 29 Maret 2024 dan merusak empat rumah warga rusak.
Baca Juga: Tiga Nama Digadang Gadang Gantikan Menkeu Sri Mulyani di Kabinet Prabowo Gibran
Selanjutnya, pada Jumat 1 Maret 2024 tanah teramati bergerak hingga dua meter.
Adapun fasilitas umum yang terdampak meliputi satu unit posyandu, musala, bangunan sekolah, serta terputusnya jalan desa dan jalan lingkungan.
Pergerakan tanah hingga amblas tersebut tidak hanya merobohkan bangunan rumah warga tetapi juga Gedung sekolah, yaitu SD 1 Babakan Talang.
Selain adanya bangunan roboh, tanah bergerak berpotensi mengancam 20 rumah warga lainnya.
Baca Juga: Bahlil Lahadalia Digoyang Isu Tak Sedap
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat telah mengevakuasi warga setempat untuk mengungsi di pos pengungsian terpusat yang berlokasi di Islamic Center Rongga, Kabupaten Bandung Barat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung Barat Yan Cahya Djuarsa mengatakan, hingga Sabtu 2 Maret 2024, total jumlah pengungsi tercatat sebanyak 151 jiwa atau 47 kepala keluarga.
Sementara itu, kerugian material di antaranya terdiri dari empat unit rumah rusak berat, delapan unit rumah rusak sedang, dan 20 rumah lainnya terancam longsor akibat pergerakan tanah yang dipicu oleh hujan deras selama tiga hari berturut-turut.
"Sampai sekarang warga masih mengungsi di Islamic Center Rongga, setelah kejadian pada 29 Februari dini hari kemarin bahwa terjadi retakan yang sangat signifikan dari asesmen kami sebelumnya pada 22 Februari, dan ini menyebabkan rumah dan sekolah yang retak sudah amblas," kata Yan, dalam keterangan resmi, dikutip Minggu 3 Maret 2024.
Menindaklanjuti kejadian di Desa Cibedug tersebut, pihaknya bersama forum koordinasi pimpinan kecamatan bersama Bupati Kabupaten Bandung Barat berencana akan mengupayakan merelokasi warga yang terdampak ke tempat yang lebih aman.***