Dukung Siak Hijau, Wilmar Dampingi 1.500 Petani Swadaya Raih ISPO

- 15 Maret 2024, 11:28 WIB
Dukung Siak Hijau, Wilmar Dampingi 1.500 Petani Swadaya Raih ISPO
Dukung Siak Hijau, Wilmar Dampingi 1.500 Petani Swadaya Raih ISPO /

SEPUTAR CIBUBUR– Wilmar mendampingi 1.500 petani swadaya dari lima koperasi kelapa sawit di Siak, Riau untuk meraih sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).

Upaya itu dilakukan melalui pendekatan jurisdiksi (jurisdictional approach) Siak Hijau.

Lewat kemitraan ini diharapkan petani dapat terbantu untuk meningkatkan kemampuannya meraih keberlanjutan.

 Lansekap Siak Hijau merupakan kolaborasi multi-stakeholder yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak, untuk mewujudkan pembangunan Kabupaten Siak yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Baca Juga: Urusan Goreng Menggoreng Sehat, Jokowi Sarankan Pakai Minyak Makan Merah

Salah satu sektor yang menjadi prioritas dalam kolaborasi ini adalah pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis kelapa sawit, dengan mengembangkan perkebunan yang berkelanjutan bagi petani swadaya.

Kolaborasi itu dibentuk sebagai wujud dukungan swasta terhadap pelaksanaan kebijakan lansekap Siak Hijau, khususnya dalam memperkuat koordinasi dan sinergisitas program.

Head Sustainability Wilmar Indonesia Pujuh Kurniawan, pihaknya telah mendampingi 1.500 petani swadaya untuk mengelola kebun sekitar 2.500 hektare (ha).

Baca Juga: Good Friends Buka Bersama Anak Yatim Piatu di Benton Junction Lippo Karawaci

Para petani tersebut tergabung dalam lima koperasi petani swadaya. Dari jumlah itu, dua diantaranya telah mengantongi sertifikasi ISPO sejak 2019.

Pada awal tahun ini, dua koperasi lainnya sedang dalam proses penyelesaian sertifikasi, dan satu koperasi sedang proses persiapan.

“Program ini dijalankan bersama PT Permodalan Siak (PERSI), dinas perkebunan, dan dinas lain yang terkait,” kata Pujuh dalam Workshop Sinergi Siak Hijau: Kolaborasi Stakeholder untuk mendukung Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan di Lanskap Siak Hijau pekan lalu.

 Selain di Siak, Wilmar melaksanakan pemberdayaan petani swadaya di beberapa provinsi, yaitu Jambi, Sumatera Utara, dan Kalimantan Barat.

Baca Juga: Masjid Tjia Kang Hoo: Wujud Alkulturasi Islam, Tionghoa, dan Betawi

Pihaknya bermitra dan mendampingi 14 kelompok petani swadaya, dengan total jumlah petani mencapai 5.760 orang dan luas kebun 12.584 ha.

Hingga saat ini sudah ada delapan kelompok petani swadaya yang telah berhasil mengantongi sertifikat ISPO, yang mencakup 8.588 ha kebun dari 3.525 petani swadaya.

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Sudarsono Soedomo mengatakan, Siak Hijau dapat menjadi model pengelolaan kebun kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia. Kolaborasi tersebut telah menjadi wadah sinergi bagi para stakeholder untuk meningkatkan kemampuannya dalam meraih sertifikasi keberkelanjutan, terutama bagi petani swadaya.

"Pembeli minyak sawit dunia menuntut produk yang berkelanjutan. Ini penting bagi perusahaan dan petani agar dapat mengikuti tuntutan pasar,” kata Sudarsono.

 Dia menilai, saat ini petani menyumbang 40 persen dari total produksi tandan buah segar (TBS) sawit nasional.

Sayangnya, mereka masih banyak keterbatasan dalam meraih sertifikasi. Hal itu perlu mendapatkan perhatian semua pihak untuk membantu meningkatkan kemampuan mereka.

 

Perkebunan kelapa sawit adalah salah satu sektor dengan pertumbuhan tertinggi di Siak. Luasnya saat ini mencapai 328,8 ribu ha.

Dari total luas tersebut, luas kebun yang dikelola petani swadaya mencapai 208.075 ha.***

 

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x