Luhut Bangun Sistem Digitalisasi di Industri Tambang

- 6 April 2024, 06:51 WIB
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri Business Matching di Bali, Kamis (7/3/2024).
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri Business Matching di Bali, Kamis (7/3/2024). /maritim.go.id

SEPUTAR CIBUBUR-Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyayangkan kasus korupsi timah yang menyeret belasan orang menjadi tersangka dan dan kerugian lingkungan yang ditaksir mencapai Rp 271 triliun.

Luhut minta kasus ini menjadi pembelajaran. Kedepan, pengembangkan sistem digitalisasi untuk pendataan di sektor pertambangan, yaitu SIMBARA (Sistem Informasi Mineral dan Batu Bara).

“Kami harap dalam dua bulan ke depan SIMBARA ini harus selesai,” ujar Luhut " ujar Luhut dikutip dari akun Instagram @luhut.pandjaitan, Kamis 4 April 2024.

 Baca Juga: Bambang Hero : Tambang Timah Bangka Sisakan Kerusakan Hutan dan Galian Besar

Menurut dia, setelah digitalisasi pengelolaan timah selesai, akan terdapat transparansi untuk melacak asal dari timah tersebut, apakah pengelola sudah membayar pajak atau belum, bahkan bisa melacak apakah pengelola sudah membayar royalti atau belum.

“Dan itu berdampak pada penerimaan negara, karena seperti batu bara, itu konsentrasi itu hampir 40 persen penerimaan negara meningkat,” ujar Luhut.

Tidak hanya timah, Luhut juga berharap dapat segera mendigitalisasi pengelolaan nikel, sawit, dan hasil sumber daya alam lainnya.

 Baca Juga: Hindari Spekulasi Masyarakat, CERI Minta Kejagung Bongkar Pejabat Terlibat di Kasus Timah

“Kasus timah ini memang pembelajaran buat kita semua. Jujur, kita mungkin agak terlambat mendigitalisasi,” kata dia.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x