NOC Indonesia Perjuangkan Cabor Andalan untuk SEA Games Kamboja

- 14 April 2022, 17:29 WIB
Komite Eksekutif NOC Indonesia Teuku Arlan Perkasa Lukman, Sekretaris Jenderal NOC Indonesia Ferry J Kono, dan Wakil Sekretaris Jenderal NOC Indonesia Wijaya Noerad
Komite Eksekutif NOC Indonesia Teuku Arlan Perkasa Lukman, Sekretaris Jenderal NOC Indonesia Ferry J Kono, dan Wakil Sekretaris Jenderal NOC Indonesia Wijaya Noerad /Kamsari/SEAGF

SEPUTAR CIBUBUR - Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) memperjuangkan lima cabang olahraga (cabor) tambahan untuk dipertandingkan di SEA Games 2023 Kamboja. Kelima cabor tersebut adalah polo air, sport climbing, wushu, pencak silat, serta jetski.

Hal tersebut diutarakan Komite Eksekutif NOC Indonesia Teuku Arlan Perkasa Lukman dalam Rapat SEAGF yang berlangsung di Seam Reap, Kamboja, 8-10 April. Arlan hadir bersama Sekretaris Jenderal NOC Indonesia Ferry Kono, Wakil Sekretaris Jenderal Wijaya Noeradi, serta broadcast representative Linda Wahyudi.

“Dari lima cabor yang kami usulkan, polo air sudah disepakati untuk dipertandingkan di SEA Games Kamboja,” kata Arlan, Kamis (14/04). “Kami masih perlu berjuang untuk empat cabor Lainnya, yakni sport climbing, wushu, pencak silat, dan jetski.”

Arlan menjelaskan usulan disampaikan NOC Indonesia karena cabor tersebut masuk dalam SEAGF Charter, kategori Olimpiade, serta rekam jejak prestasi. Sebagai contoh, tim polo air putra yang menorehkan sejarah besar di SEA Games 2019 Manila dengan dengan merobohkan dominasi Singapura sejak 1965. Kemenangan itu merupakan kali pertama Indonesia juara sejak partisipasi pertama polo air pada 1977.

Sport climbing, kata Arlan, perlu dipertandingkan di Kamboja karena merupakan kategori Olimpiade dan Indonesia memiliki atlet-atlet kelas dunia. Sementara wushu dan pencak silat merupakan cabor yang ada di SEAGF Charter (Piagam SEA Games Federation) dan Indonesia memiliki track record mumpuni.

Apalagi, wushu telah menjadi cabor yang wajib dipertandingkan di Asian Gamesdan pencak silat merupakan beladiri Indonesia yang perlu dipromosikan ke regional, kontinental, dan dunia. Untuk jetski, diceritakan Arlan, usulan diutarakan Kamboja dan Indonesia mendukung tuan rumah karena cabor ini dapat menjadi lumbung mendali Merah Putih.

Hasil SEAGF Meeting di Kamboja kemarin juga memunculkan wacana tidak dapat dipertandingkannya panahan karena tuan rumah tidak memiliki atlet dan Federasi Nasional (NF). Padahal, keberadaan NF cabor terkait dibutuhkan karena mereka mengatur dan melaksanakan pekerjaan teknis di lapangan ketika games times.

“Dari hasil rapat juga diketahui bahwa Kamboja tidak memiliki NF di cabor panahan, sehingga potensi tidak dipertandingkan karena tuan rumah juga tidak memiliki atlet,” kata Arlan.

Ia menjelaskan selain membahas cabang olahraga untuk SEA Games Kamboja, NOC Indonesia juga memperjuangkan posisi cabang olahraga agar dapat diperkuat dalam SEAGF Charer, seperti pencak silat di kategori III diusulkan masuk ke kategori II.

Halaman:

Editor: Kamsari


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x