Mereka tangguh dalam bertahan dengan hanya kebobolan satu kali yang itu pun gol bunuh diri.
"Kami kini menjadi tim yang disukai semua orang karena kami telah membuktikan bahwa sekalipun tidak memiliki banyak talenta dan uang, kami bisa berhasil," kata Walid Regragui.
Prancis akan masuk gelanggang sambil menghormati lawannya yang pembunuh para raksasa. Mereka juga akan bertanding di bawah tatapan penonton yang akan lebih banyak mendukung Maroko.
"Mereka bakal menarik manfaat dari dukungan yang sangat besar, saya sudah menyaksikan hal ini. Kami tahu ini akan menjadi laga yang sangat bising dan kami harus siap menghadapinya," kata pelatih Prancis Didier Deschamps.
Baca Juga: Perempat Final Piala Dunia 2022 Qatar: Preview Portugal vs Maroko, Ambisi Singa Altas Ukir Sejarah
Laga ini juga pertarungan antara dua sahabat yang sama-sama bermain di Paris St Germain, yakni Kylian Mbappe dan Achraf Hakimi.
Inggris sukses menjinakkan Mbappe dengan menggandakan kekuatan di sektor kiri lapangan. Maroko mungkin akan melakukan hal sama, namun ini akan mengurangi daya ledak Hakimi dan Hakim Ziyech jika sibuk berusaha menjinakkan Mbappe.
"Dalam level ini muaranya selalu soal detail,” kata Deschamps. "Kualitas saja tidak cukup, tapi dalam skuad ini juga ada kekuatan mental dan sedikit pengalaman."
Maroko sendiri akan tampil tanpa beban karena menang atau kalah mereka sudah dianggap pahlawan di mana-mana, khususnya di negaranya.