Tolak Timnas Israel, Gubernur Bali Tuai Protes DPRD dan PSSI Bali

- 29 Maret 2023, 09:49 WIB
Gubernur Provinsi Bali Wayan Koster
Gubernur Provinsi Bali Wayan Koster /Istimewa/Balipost.com

SEPUTAR CIBUBUR - Penolakan Gubernur Bali I Wayan Koster terhadap kehadiran Timnas Israel, sehingga FIFA membatalkan Drawing Piala Dunia U-20 2023 di Bali, kini menuai protes sejumlah kalangan.

Tidak hanya ramai di jagat maya yang memprotes sikap kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu, tapi kini DPRD Bali dan PSSI Bali ikut angkat bicara. 

Sikap Koster ini disesali Ketua Komisi II DPRD Bali IGK Kresna Budi. Kresna Budi yang merupakan politisi Partai Golkar mengatakan, sebagai tuan rumah harusnya menghormati tamu.

Baca Juga: Drawing Piala Dunia U-20 Dibatalkan, Begini Ungkapan Perasaan Shin Tae Yong

"Pendapat kami sebagai wakil rakyat, sebagai tuan rumah, kami akan hormati siapa pun tamu yang datang ke Bali," ujar Kresna di Kantor DPRD Bali, Selasa, 28 Maret 2023.

Dia menegaskan, orang Bali pasti selalu hormat kepada tamu yang datang ke Bali. Lagi pula perhelatan Piala Dunia U-20 merupakan keputusan pemerintah pusat untuk mengadakan di Bali. Jadi harus pemerintah daerah welcome saja

Dalam pandangan Kresna, Piala Dunia FIFA U-20 merupakan momentum untuk mempromosikan Bali di kancah internasional. Oleh karena itu, ia berharap komunikasi dengan pemerintah agar ajang sepak bola internasional itu tetap berlangsung di Bali.

Baca Juga: Emtek Group Official Broadcaster Resmi Piala Dunia U-20

 

 

Dengan kabar Drawing Piala Dunia U-20 dibatalkan di Bali, ia mengaku itu pendapatnya Gubernur Bali. Selaku wakil rakyat, Kresna Budi menyebutkan hanya menyampaikan aspirasi dari rakyat. Terlebih Drawing ini akan menentukan 24 negara yang akan berkompetisi di Piala Dunia U-20.

 

Ia juga berharap gubernur Bali dalam penolakan tersebut salah kutip, sehingga Bali tetap menjadi tuan rumah atau lokasi Drawing Piala Dunia U-20 2023 . “Sangat disayangkan, padahal pariwisata bisa lebih bangkit,” tegas Kresna Budi.

Di kesempatan berbeda, Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Bali Ketut Suardana menilai penolakan Timnas Israel tampil di Piala Dunia U-20 di Bali ini murni karena politik. Untuk itu, ia meminta pemerintah bisa membedakan kepentingan.

Baca Juga: Rusia dan Belarusia Optimis Mampu Hadapi Tantangan dan Tekanan Berbagai Pihak

"Seharusnya orang-orang yang memegang kebijaksanaan itu harus paham apa itu olahraga, apa itu politik, sehingga tidak campur aduk," terangnya.

Ia mengeklaim jika Piala Dunia U-20 dibatalkan, hal tersebut bakal berdampak pada sektor ekonomi dan pariwisata Pulau Dewata. Apalagi, menurut Suardana, saat ini pemerintah sedang mencanangkan sports tourism.

"Saya yakin itu, karena sepak bola kan sebuah industri, dan kita mencanangkan khususnya sepak bola sebagai sport tourism yang bisa dijual ke negara luar dan negara sendiri," tambahnya.

Baca Juga: Targetkan Kemitraan dengan Petani 10 Ribu Ha, WPI Buka 3 Lokasi Baru FEP

Tak hanya itu, penolakan Gubernur Bali terhadap Israel juga bisa memberikan kesan negatif terhadap masyarakat Bali. "Artinya orang Bali yang penuh dengan toleransi, nanti kalau ada masalah begini dianggap intoleran," jelasnya. ***

 

Editor: Erlan Kallo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x