Riset IPW: Kuartal III 2021 Penjualan Properti Jabodetabek Tumbuh 53,5 Persen

- 25 November 2021, 09:00 WIB
Ilustrasi: Penjualan properi di Jabodetabek kuartal III 2021 naik 53,5 persen
Ilustrasi: Penjualan properi di Jabodetabek kuartal III 2021 naik 53,5 persen /Pixabay

SEPUTAR CIBUBUR –  Hasil riset Indonesia Property Watch (IPW) baru-baru ini menyebut ada tren pertumbuhan pasar perumahan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok,  Bekasi (Jabodebek) dan Banten pada Kuartal III 2021.

IPW menyatakan tren pertumbuhan atau kenaikan nilai penjualan cukup tinggi, mencapai 53,5% (qtq) dengan nilai Rp2.391.547.480 dari Rp1.557.843.085 pada Kuartal II 2021. Kenaikan dikatakan sebagai kelanjutan tren kenaikan sejak akhir 2020.

Pada pada Kuartal III 2021, IPW mencatat, pertumbuhan unit properti terjual di wilayah Jabodetabek mencapai 2.290 unit atau tumbuh 12,4% (qtq).

Baca Juga: Ciputra Group Launching Hybrid 360 Virtual Marketing Gallery Experience Pertama di Indonesia

Pertumbuhan ini lebih rendah dari peningkatan nilai penjualan yang mengindikasi bahwa harga rata-rata unit terjual lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya.

Di sisi lain, harga rata-rata unit rumah terjual mengalami pertumbuhan 36,6% (qtq) menjadi Rp1.044.343.878. Kenaikan tertinggi harga rumah terjual rata-rata terjadi di Tangerang dan sekitarnya sebesar 66,9% sebagai indikasi lebih banyak rumah terjual di segmen menengah - atas.

"Sementara itu, penurunan tertinggi harga rumah terjual rata-rata sebesar 19,8% terjadi di Cilegon sebagai indikasi minat pasar bergeser ke segmen menengah," tutur Ali Tranghanda, CEO Indonesia Property Watch dalam laporan tersebut.

Baca Juga: Goalpara Hills Perumahan Untuk Milenial dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Sukabumi, Jawa Barat

Pertumbuhan penjualan rumah siap huni (ready stock) pada Kuartal III 2021 terpantau mengalami pertumbuhan 14,0% (qtq). Hal ini melanjutkan tren pertumbuhan yang terjadi sejak program insentif PPN diberlakukan pada 1 Maret 2020.

Akan tetapi insentif PPN belum mampu mengubah komposisi penjualan inden yang masih dominan, yakni sebesar 75,78% di Kuartal III 2021, sementara ready stock "hanya" mencapai 24,22%.

Berdasarkan wilayah, Cilegon mengalami pertumbuhan unit rumah terjual paling tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya (175%).

Baca Juga: Setiabudiland Garap Goalpara Hills di Sukabumi Senilai Rp 100 Miliar

Kenaikan unit rumah di Cilegon ini lebih didominasi oleh segmen menengah-bawah. Di lain pihak, wilayah Serang mengalami penurunan unit rumah terjual paling dalam, yakni -3,6%.

Sedangkan, berdasarkan nilai penjualan, wilayah Cilegon membukukan pertumbuhan nilai penjualan tertinggi dibandingkan kuartal sebelumnya (120,6%), diikuti Tangerang dan sekitarnya (75,8%) dan terendah di wilayah Bekasi (10%).

Pergerakan pasar terus memerlihatkan pergeseran ke segmen menengah sampai atas. Peningkatan cukup tinggi terjadi di segmen harga rumah hingga Rp1 miliar.

Baca Juga: Seorang Anak Meninggal Dunia Akibat Insiden Mobil Ugal-ugalan Masuk ke Parade Natal di AS

Porsi segmen perumahan di bawah Rp300 juta tercatat sebesar 22,4%, segmen Rp300 juta - Rp500 juta sebesar 17,9%, sedangkan segmen Rp500 juta - Rp1 miliar sebesar 29,1%.

"Peningkatan juga terjadi di segmen Rp300 juta hingga 500 juta. Namun tren penurunan di segmen harga di bawah Rp 300 juta secara umum terus berlanjut," terang Ali Tranghanda.

Tingkat penjualan 2020 lebih rendah dibandingkan 2017 saat pasar properti sedang di bawah. Sebaliknya nilai penjualan tercatat lebih tinggi dibandingkan 2017. Bahkan nilai penjualan terus mengalami kenaikan lebih tinggi lagi pada tahun 2021.

"Sampai Kuartal III 2021, pasar perumahan Jabodebek - Banten terus terkonsentrasi di segmen menengah - atas. Meskipun belum memperlihatkan kejenuhan, namun para pelaku pasar jangan lengah," pungkasnya. ***

Editor: Erlan Kallo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah