Hidup di Apartemen Itu Mahal? Mari Hitung Biaya Tinggal di Apartemen

- 16 Januari 2022, 17:20 WIB
Ini biaya-biaya yang harus anda keluarkan jika tinggal di apartemen
Ini biaya-biaya yang harus anda keluarkan jika tinggal di apartemen /Pixabay

SEPUTAR CIBUBUR - Berbeda dengan rumah tinggal biasa (landed house), sebagian orang beranggapan tinggal di apartemen sangat mahal. Ukuran mahal atau murah sebenarnya relatif, tergantung pada latar belakang orang yang membelinya.

Sebelum anda memutuskan tinggal di apartemen, sebaiknya pahami dulu komponen biaya-biaya yang harus/wajib anda bayar setiap bulan.

Macam-macam biaya

Pada umumnya, ada 2 biaya rutin yang harus dikeluarkan oleh pemilik apartemen selain listrik, air, dan telepon, yaitu service charge dan sinking fund.

Service Charge adalah biaya yang harus dikeluarkan pemilik apartemen untuk perawatan gedung, fasilitas umum, taman, kebersihan dan keamanan.

Baca Juga: Ganti Suasana Unit Apartemen Anda dengan Desain Interior Apartemen Modern nan Elegan, Ini Tipsnya

Service Charge atau biasa disebut Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL), dihitung per meter per segi dari luas apartemen penghuni.

Biasanya besarnya Rp. 10.000.m2,- sampai Rp. 20.000/m2, tergantung dari besarnya jumlah unit dan kelas apartemen itu sendiri.

Contohnya jika anda mempunyai unit apartemen dengan luas 54 m2 maka biaya service charge yang harus anda keluarkan per bulan adalah 54 x Rp. 10.000,- = Rp. 540.000,-. Dana ini dikelola untuk operasional dan perawatan gedung berikut fasilitasnya.

Sedangkan sinking fund (dana cadangan) adalah dana iuran yang dikumpulkan dari penghuni/pemilik apartemen yang digunakan untuk mebiayai fasilitas penunjang aktivitas penghuni apartemen diluar biaya perawatan dan pemeliharaan gedung.

Baca Juga: Ini 5 Apartemen Sewa yang Terekomendasi di Surabaya untuk Business Traveler

Misalnya, bila ada masalah teknis atau habis masa penggunaan alat tertentuyang harus diganti dengan yang baru. Besarnya rata-rata 1000/m2. Dana ini disimpan sebagai dana cadangan (tabungan).

Sementara biaya untuk listrik, air, gas, dan telepon yang dikenakan kepada penghuni adalah tarif bisnis. Bukan tarif residential. Pastinya lebih mahal dibanding rumah pada umumnya, Rata-rata 20-30% lebih mahal.

Hal ini bisa dimaklumi karena biasanya lokasi apartemen berada di central business district yang sudah terintegrasi dengan pusat ekonomi misalnya, mal dan pusat perkantoran.

Jika anda tinggal di apartemen, anda tidak perlu repot antri bayar listrik di loket-loket PLN tapi cukup membayar kepada badan pengelola apartemen.

Begitu juga dengan iuran air, telepon atau gas bila ada. Tetapi kebijakan manajemen estat tiap apartemen bisa berbeda.

Baca Juga: Ditjen Imigrasi Rilis APOA, Himbau Pengelola Apartemen dan Hotel Lapor WNA yang Menginap

Fasilitas Apartemen

Demi menciptakan kemudahan-kemudahan untuk memenuhi kebutuhan penghuninya, setiap apartemen umumnya menyediakan berbagai kelengkapan fasilitas.

Berbagai macam fasilitas itu mulai dari keamanan 24 jam, sistem parkir yang bagus sampai dengan menggunakan kartu elektronik, lobby di setiap towernya, fasilitas seperti internet dan TV kabel yang siap pakai, open sky podium yang besar, tempat bermain anak, business center, travel agent, tempat olah raga seperti kolam renang, tenis court, dan fitness center.

Sebagian besar dana perawatan fasilitas-fasilitas itu berasal dari service charge.

Sebagian besar masyarakat sudah menikmati nyamannya tinggal di apartemen, dekat dari kantor, pusat perbelanjaan, makan siang dan malam cukup berjalan kaki.

Baca Juga: Apartemen di Bogor Janjikan Beri Fix Income Selama 4 Tahun, Tower B Sudah Topping Off

Perjalanan dengan berjalan kaki akan mengurangi, praktis akan mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas.

Di samping itu, memiliki apartemen adalah sebuah investasi jangka panjang yang menggiurkan. Sehingga wajar jika ada “harga” lebih yang harus dibayar, selain menghemat biaya transportasi dan waktu terbuang di jalan. ***

Editor: Erlan Kallo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah