Wuidih! Ternyata Setengah Penduduk Indonesia Adalah Gamer

7 Juni 2022, 12:00 WIB
LOKAPALA: Game yang di Kembangkan di Indonesia Rilis Ksatriya Baru /Antara/

SEPUTAR CIBUBUR - Pengembang game asal Indonesia Antarupa Studios mencatat bahwa setengah penduduk Indonesia bermain game.

"Sebanyak 90 persen populasi di Asia Tenggara adalah pemain e-sports dan 145 juta pemain berasal dari Indonesia. Angka ini membuktikan setengah penduduk Indonesia bermain game," kata siaran pers Antarupa Studios dikutip Senin, 6 Juni 2022.

Hal itu menunjukkan bahwa geliat industri digital, khususnya game dan e-sports tengah bangkit meski di tengah dampak buruk pandemi COVID-19 terhadap ekonomi seperti saat ini.

Baca Juga: Bukan Cuma Judi Slot, MUI Labeli Haram 4 Game Online Ini

Antarupa Studios optimistis Indonesia memiliki potensi yang besar untuk bisa semakin mengembangkan pertumbuhan ekonomi lewat industri game dan e-sports.

Di sinilah Anantarupa Studios ikut serta berkontribusi melalui game Lokapala.

"Kami mau memberikan dampak yang positif melalui pendekatan ekonomi kreatif atau diplomasi budaya, yang bisa menggandeng sektor industri lainnya melalui kolaborasi," kata Ivan Chen.

Baca Juga: Marak Higgs Domino, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?

"Melalui Lokapala, Anantarupa Studios memperkenalkan nilai-nilai kepemimpinan Nusantara kepada dunia, yang sudah ada sejak 1.200 tahun yang lalu, ketika Nusantara berada di puncak kejayaan yang cukup berpengaruh pada masanya," kata Ivan Chen selaku CEO Anantarupa Studios.

Game garapan Anantarupa Studios adalah game MOBA pertama se-Asia Tenggara buatan Indonesia, yang terinspirasi dari kisah dan tokoh sejarah maupun mitologi dan kebudayaan Nusantara.

Hadirnya Lokapala (loka = dunia, pala = pelindung) terinspirasi dari relief yang terpahat pada Balustrade Candi Borobudur. Relief ini menggambarkan tentang para pelindung dunia dari masingmasing asalnya dan diletakkan pada arah mata angin tertentu.

Konsep relief ini juga tergambarkan pada Candi Prambanan, dan dikenal sebagai Astadikpala atau delapan pelindung atau pelindung arah mata angin.

Sekitar tahun 870 M, sebuah kitab/kakawin dituliskan dan di dalamnya termuat serat Rama yang berisikan sebuah wejangan untuk memimpin sebuah kerajaan. Wejangan ini memuat konsep Astabratha (Sansekerta, asta = delapan, bratha = sifat/perilaku), yang membahas perilaku-perilaku 8 pelindung di tiap arah mata anginnya.

Baca Juga: Bukan Cuma Judi Slot, MUI Labeli Haram 4 Game Online Ini

Astabratha kemudian menjadi junjungan para pemimpin di masa-masa itu agar dapat bertindak baik dan benar dalam kedudukan dan tanggungjawabnya.

Editor: sugiharto basith budiman

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler