Perusahaan Jepang Kembangkan Cairan Pemadam Kahutla Gambut

- 18 Mei 2021, 11:31 WIB
Material yang disemprot E4 menjadi sulit terbakar sehingga membantu dalam pembuatan sekat bakar dan menghentikan penyebaran api
Material yang disemprot E4 menjadi sulit terbakar sehingga membantu dalam pembuatan sekat bakar dan menghentikan penyebaran api /Dok ALSOK BASS

SEPUTAR CIBUBUR - Perusahaan keamanan Jepang ALSOK, mengembangkan carian pemadam kebakaran canggih yang diberi nama E4. Cairan E4 bisa menjadi solusi baru pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) karena memiliki laju infiltrasi yang tinggi.

“Kami berharap E4 dapat digunakan di banyak hutan dan perkebunan serta dapat berkontribusi pada perlindungan alam dan kesehatan orang-orang di Indonesia,” ujar Masaki Nagasaka, Marketing Director PT. ALSOK BASS Indonesia, dalam pernyataannya, Minggu, 16 Mei 2021.

ALSOK adalah salah satu perusahaan keamanan terkemuka Jepang yang didirikan pada tahun 1965. Saat ini grup ALSOK menyediakan layanan keamanan yang komprehensif dan juga memproduksi peralatan pemadam kebakaran.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Gotong Royong Perdana di Jababeka

Salah satu bahan pemadam api yang dikembangkan adalah E4. Bahan ini berbentuk cairan dan digunakan dengan cara diencerkan 100 kali dengan air, baik air sungai ataupun air dari kanal.

Nagasaka menjelaskan, cairan E4 memiliki salah satu keunggulan yaitu laju infiltrasi yang tinggi. Dengan sifat ini, air campuran E4 dengan cepat menembus ke dalam gambut dan secara efektif dapat memadamkan api di bawah permukaan sehingga dapat mencegah kebakaran berulang yang biasa terjadi pada gambut.

Pengujian yang dilakukan di tanah gambut pada tahun 2020, air campuran E4 yang diencerkan 100 kali lipat menunjukkan laju perembesan sekitar dua kali lipat dibandingkan dengan air kanal saja.

Menurut Nagasaka, pemanfaatan E4 untuk pemadaman juga meningkatkan efisiensi air. Kecepatan pemadaman api dan konsumsi air memang berbeda-beda tergantung situasi kebakaran.

Namun, pada uji pemadaman api yang dilakukan di lahan simulasi Manggala Agni Daops Pontianak, Desember 2020, air campuran E4 bisa mengurangi waktu pemadaman api sebesar 35% juga mengurangi konsumsi air sebesar 25% dibandingkan dengan hanya menggunakan air biasa untuk memadamkan api dengan ukuran yang sama.

Halaman:

Editor: sugiharto basith budiman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x