Perusahaan Jepang Kembangkan Cairan Pemadam Kahutla Gambut

- 18 Mei 2021, 11:31 WIB
Material yang disemprot E4 menjadi sulit terbakar sehingga membantu dalam pembuatan sekat bakar dan menghentikan penyebaran api
Material yang disemprot E4 menjadi sulit terbakar sehingga membantu dalam pembuatan sekat bakar dan menghentikan penyebaran api /Dok ALSOK BASS

Kemampuan E4 dalam menghemat air untuk pemadaman sangat bermanfaat dalam pengendalian karhutla di lahan mineral yang umumnya jauh dari sumber air.

Baca Juga: Miris, Pendukung Israel Lecehkan Supermodel Bella dan Gigi Hadid karena Bela Palestina

“Kemampuan E4 untuk menghemat air jelas sangat berkontribusi untuk mengurangi kesulitan dan kendala dalam mengangkut air untuk pemadaman kebakaran di lahan mineral,” kata Nagasaka.

Ramah Lingkungan

Nagasaka juga menyatakan, cairan E4 ramah lingkungan karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Biodegradabilitas tinggi sementara komponen surfaktan yang merupakan komponen utamanya hampir terdekomposisi seluruhnya dalam waktu 3 hari setelah digunakan di lapangan sehingga tidak meninggalkan efek buruk di tanah atau vegetasinya.

Menurut Nagasaka, keuntungan lain E4 adalah mudah digunakan karena sifat fisiknya seperti air dan tidak memiliki sifat licin seperti deterjen yang mengganggu aktivitas pemadam kebakaran. Penggunaan E4 juga tidak memerlukan peralatan khusus. Setelah diencerkan, cairan E4 bisa digunakan dengan jenis alat penyemprot apa saja seperti pompa mesin dan jetshooter.

“Keunggulan-keunggulan tersebut menjadikan cairan pemadam yang dikembangkan ALSOK itu menyandang predikat Easy, Effective, Eco-friendly, Extinguisher, yang menginspirasi nama E4,” kata Nagasaka.

Baca Juga: Link Pendaftaran CPNS, Siap-siap Mendaftar!

Cairan E4 telah digunakan oleh PT. Wana Subur Lestari (WSL) dan PT. Mayangkara Tanaman Industri (MTI) yang merupakan perusahaan hutan tanaman industri (HTI) anggota Sumitomo Forestry Group di Kalimantan Barat sejak tahun 2020.

“Kami melaksanakan pengelolaan tinggi muka air tanah yang tepat dan juga melakukan pemantauan dengan tenaga manusia maupun teknologi pemantauan dengan real-time, tetapi kebakaran di area gambut dan area dengan sumber air yang terbatas tetap merupakan ancaman besar. Efektifitas E4 sudah diverifikasi. Kami akan lebih memanfaatkannya untuk penanggulangan kebakaran pada tahun ini,” ujar Tsuyoshi Kato, Presiden WSL dan MTI. ***

Halaman:

Editor: sugiharto basith budiman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah