DPR Nilai Akuisisi UUS BTN dalam BSI Langkah Tepat bagi Industri Keuangan Syariah

25 Juni 2022, 11:00 WIB
Akuisisi BTN Syariaj ke dalam BSI dinilai langkah yang tepat /istimewa

SEPUTAR CIBUBUR - Anggota Komisi VI DPR RI Achmad Baidowi menilai keputusan pemerintah mendorong PT Bank Syariah Indonesia Tbk mengakuisisi unit usaha syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk merupakan langkah tepat untuk memperkuat industri keuangan syariah.

Dianggap tepat, karena langkah ini diyakini dapat meningkatkan penetrasi pasar. Karena itu Baidowi sepakat dengan rencana konsolidasi seluruh bank syariah pelat merah dalam satu atap.

“Saya kira bagus karena tinggal BTN Syariah yang belum dilebur ke BSI,” kata kepada wartawan beberapa waktu lalu, di Jakarta. 

Baca Juga: Kasus Satrio Arismunandar Versus BTN Capai Titik Temu, Salah Satunya Sepakat Tak Ada Pengosongan

Baidowi optimis, dengan bergabungnya BTN Syariah di tubuh BSI, akan menjadi suntikan tenaga baru bagi industri keuangan syariah.

Apalagi aset dan keahlian khusus BTN dalam menggarap pembiayaan perumahan akan menjadi modal kuat BSI masuk dalam daftar 10 bank syariah terbesar di dunia.

Per Maret 2022, aset UUS milik BTN sebesar Rp 37,35 triliun. Dia menambahkan Indonesia sudah sepatutnya memiliki bank syariah berstatus BUMN dengan kemampuan yang komprehensif. Potensi ekonomi syariah di negara ini terbilang komplit.

Baca Juga: Pengadilan Tipikor Medan Sidangkan Kasus Dugaan Maling Uang Rakyat (Korupsi) Kredit BTN Medan Rp39 Miliar

Saat ini Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia. Jumlah penduduk muslim di Tanah Air mencapai 229 juta jiwa atau sekitar 87,2 persen dari total populasi.

Selain itu preferensi masyarakat terhadap perbankan syariah sebenarnya cukup kuat. Akan tetapi membutuhkan sedikit dorongan dan dukungan dari berbagai pihak agar pertumbuhannya signifikan.

Potensi lain adalah industri halal di Indonesia yang nilainya kurang lebih Rp 4.375 triliun. Dari total nilai tersebut, Industri makanan dan minuman halal menyedot porsi terbanyak senilai Rp 2.088 triliun disusul aset keuangan syariah senilai Rp 1.438 triliun.

Baca Juga: PPIH Jelaskan Kriteria Jemaah Haji dan Prosedur Badal Haji, Siapa saja yang Boleh?

Dari total nilai tersebut, Industri makanan dan minuman halal menyedot porsi terbanyak yaitu senilai Rp2.088 triliun disusul aset keuangan syariah senilai Rp1.438 triliun.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fathan Subchi mengatakan akuisisi BTN Syariah oleh BSI sesuai dengan tren saat ini, di mana bank-bank sudah harus melakukan konsolidasi.

"Skenario ambil alih BTN syariah juga diharapkan dapat membuat pasar syariah ke depan semakin berkembang. Oleh sebab itu saya mengimbau, akuisisi ini harus bisa dilakukan dengan lancar, dan sesuai GCG (Good Corporate Governance)," ujar Fathan.

Baca Juga: Gegara Kecanduan Judi Online Mantan Kasir Bank BUMN di NTB Garong Duit Nasabah (Korupsi) Rp300 Juta

Dirinya menilai, langkah tersebut juga perlu dilakukan guna memperkuat kapasitas BSI di kancah global.

“Saya juga melihat upaya BSI ini bisa mendorong rencana BSI yang mau menjadi bank 10 besar bank syariah di dunia," jelas Fathan. ***

 

Editor: Erlan Kallo

Tags

Terkini

Terpopuler