Warren Buffett Sebut Bitcoin Token Judi, Bukan Komoditas Investasi

10 Mei 2023, 17:34 WIB
Ketua Berkshire Hathaway Warren Buffett yang termasuk orang terkaya di dunia. /Reuters/

SEPUTAR CIBUBUR-Pada awal Maret 2023, pasar kripto dikejutkan dengan kinerja mengesankan dari Bitcoin (BTC).

Saat itu, Harga Bitcoin (BTC) melonjak ke 30.000 Dolar AS pada Selasa 11 Maret 2023 atau level tertinggi sejak Juni 2023.

Di tengah optimisme dan pertumbuhan pasar kripto serta BTC, CEO Berkshire Hathaway, Warren Buffett justru menyebutnya sebagai “token perjudian”.

Baca Juga: Kripto Bikin Kecanduan, Bahkan Sampai Rehab, Apakah Masuk Kategori Judi

Penilaian Buffett terhadap BTC tidak berubah sejak 2018.

Dalam sebuah wawancara dengan CNBC pada Rabu 12 April 2023, Warren Buffet, tidak melihat BTC sebagai instrumen investasi, melainkan hanya sebatas “uang mudah” dan skema cepat kaya.

 Pada tahun 2018, Buffett pernah menyebut Bitcoin sebagai “racun tikus berlipat-lipat” (rat poison squared) dan menegaskan bahwa ia tidak akan pernah membeli Bitcoin atau mata uang kripto lainnya.

Ia berpendapat bahwa investasi yang lebih baik adalah pada perusahaan yang memiliki fundamental yang kuat dan prospek jangka panjang yang baik.

 Baca Juga: Main Gaplek, Remi atau Poker Tanpa Taruhan Apakah Judi, Begini Jawabannya

Buffett, yang merupakan salah satu orang terkaya di dunia dengan kekayaan bersih sekitar 111 miliar Dolar AS.

Buffett memperoleh keuntungannya dari investasi dalam perusahaan yang dianggapnya memiliki nilai yang sebenarnya, dan ia cenderung mempertahankan saham tersebut dalam jangka waktu yang lama.

Selain Warren Buffet, tokoh lainnya yang memiliki sentimen negatif terhadap kripto ialah Wakil Ketua Buffett dan Berkshire, Charlie Munger.

 Baca Juga: Cemari Lingkungan, Aktivitas Peleburan Logam PT Xingye Logam Indonesia (XLI) di Cikande Disetop KLHK

Ia pernah menulis sebuah opini di Wall Street Journal pada bulan Februari yang mendesak anggota parlemen AS untuk melarang mata uang kripto.

Munger berpendapat bahwa mata uang kripto sebenarnya adalah bentuk kontrak perjudian yang memberikan keuntungan hampir 100% bagi pihak yang mengeluarkan kontrak tersebut.

Hal ini dilakukan di negara yang di mana kontrak perjudian biasanya hanya diatur oleh negara bagian yang lemah.

“Kata uang kripto bukanlah mata uang, bukan komoditas, dan bukan keamanan,” tulis Munger.***

Editor: Ruth Tobing

Tags

Terkini

Terpopuler