Bulog Berharap Pemerintah Lunasi Piutang Rp 1,27 Triliun, Dirut: Memperlancar Arus Kas

- 18 Mei 2021, 14:02 WIB
Operasi pasar daging sapi Perum Bulog
Operasi pasar daging sapi Perum Bulog /Perum Bulog

  

SEPUTAR CIBUBUR – Perum Bulog berharap pelunasan piutang pemerintah kepada Bulog sekitar Rp 1,27 triliun dapat segera dilakukan.

Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso bila piutang pemerintah kepada Bulog segera dilunasi, hal itu dapat memperlancar arus kas perusahaan. Pada saat yang sama Bulog juga memiliki utang ke bank.

"Total piutang pemerintah pada Perum Bulog sampai Mei 2021 sebesar Rp 1,27 triliun. Mengingat pencairan piutang pemerintah pada Perum Bulog sangat penting untuk memperlancar arus kas perusahaan. Kami sangat mengharapkan dukungan agar pelunasan piutang pemerintah pada Perum Bulog dapat segera dilakukan," kata Budi Waseso dalam rapat dengar pendapat di Komisi IV DPR RI Jakarta, Selasa, 18 Mei 2021.

Baca Juga: Operasi Pasar Bulog, Daging Sapi Dijual Rp80.000 per Kilo

Total piutang pemerintah pada Bulog sebesar Rp1,27 triliun yang terdiri atas pelepasan stok turun mutu Rp173 miliar, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang digunakan untuk penjualan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) sebesar Rp872 miliar, stok CBP yang digunakan untuk tanggap darurat bencana alam Rp36,7 miliar, Cadangan Stabilisasi Harga Pangan (CSHP) gula Rp11,2 miliar, dan kekurangan penagihan CSHP gula Rp184 miliar.

Baca Juga: Wow, Ariana Grande Telah Menikah Diam-diam dengan Dalton Gomez

Sementara itu Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas mengatakan, Perum Bulog memiliki utang kepada bank sebesar Rp14 triliun.

Direktur Keuangan Perum Bulog Bagya Mulyanto mengatakan, pihaknya terbebani bunga komersil di kisaran delapan persen untuk pembiayaan pengadaan CBP.

Baca Juga: Kemnaker Tegaskan Moratorium Izin Tenaga Kerja Asing Masih Berlaku

Bagya mengungkapkan, pada 2019 Bulog membayarkan beban bunga kepada bank sebesar Rp2,5 triliun, pada 2020 Rp1,67 triliun, dan pada tahun 2021 diprediksi beban bunganya mencapai Rp1,3 triliun.

Pada 2020 Perum Bulog membukukan penjualan sebesar Rp27,6 triliun yang terdiri atas penjualan komersial Rp10,4 triliun dan penjualan beras PSO (public service obligation) sebesar Rp17,2 triliun. Namun pada tahun lalu Bulog juga harus membayar bunga sebesar Rp1,67 triliun, sehingga rugi bersih pada 2020 sebesar Rp821 miliar.

Baca Juga: Pernyataan Lengkap Indomaret Terkait Ancaman Boikot

"Untuk tahun 2021, per 30 April, kami Alhamdulillah bisa bukukan laba Rp91 miliar," kata Bagya.

Dia menyebut total aset yang dimiliki oleh Bulog sebesar Rp21,6 triliun. Dari total aset tersebut sebesar Rp14,5 triliun berupa pinjaman ke bank BUMN yang sudah berwujud stok CBP. ***

 

 

Editor: Yetto Parceka


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah