Ulasan Berita Trending: Robot Trading Disalahgunakan, Jadi Instrumen Efektif Jarah Uang Investor

- 7 Februari 2022, 11:41 WIB
Ilustrasi perdagangan menggunakan robot trading
Ilustrasi perdagangan menggunakan robot trading /Pixabay

SEPUTAR CIBUBUR – Setelah kasus investasi bodong binary option terungkap, kini giliran satu per satu skandal penipuan robot trading perdagangan mata uang asing (foreign exchange/FX) terekspos ke media massa dan media sosial.

Janji robot trading memang sangat menggiurkan, dapat mewujudkan mimpi seorang untuk cepat kaya dengan usaha yang sangat minimal, sehingga tidak heran jika berbagai kalangan masuk dalam ‘jeratannya’.

Untuk yang belum paham dengan robot trading ini,  dapat dijelaskan secara sederhana bahwa robot trading merupakan suatu algoritma yang didesain untuk mempermudah aktivitas trading forex di mana yang mengeksekusi jual dan beli pasangan mata uang adalah robot.

Baca Juga: Layangan Putus Binary Option, Uang Duka Pun Ikut Melayang

Bagi investor yang memiliki Robot trading, maka  keputusan buy and sell suatu instrumen investasi atau pasangan mata uang diserahkan pada robot yang bisa meminimalkan adanya fear and greed (ketakutan dan keserakahan).

Dengan robot trading diharapkan tingkat akurasi keputusan mendapatkan cuan jelas lebih tinggi, daripada menggunakan feeling manusia.  

Nyatanya, selama ini memang banyak memberikan keuntungan yang spektakuler kepada investor robot trading, yang membuat robot trading sangat prospektif bagi investasi di masa depan.

Namun di Indonesia yang literasi keuangan masyarakatnya rendah, banyak disalahgunakan. Robot yang seharusnya membantu aktivitas jual beli instrumen keuangan, justru menjadi arena menjarah uang nasabah/investor.

Baca Juga: Pesan Netizen ke Doni Salmanan : Tetap Merendah dan Sederhana, Sebentar lagi Ganti Baju Tahanan

Di Indonesia banyak kalangan artis, bahkan crazy rich yang memarkan kesuksesannya menangguk untung dari permainan robot trading di pasar forex, yang kemudian banyak diikuti masayarakat.

Patut diduga, sebagian para pesohor itu dijadikan brand ambassador untuk menarik lebih banyak nasabah masuk dalam jeratan permainan robot trading.

Memang tidak ada aturan yang melarang penggunaan dan memperdagangkan robot trading atau yang dikenal dengan istilah "Expert Advisor".

Saat ini, memang tidak ada aturan yang melarang penjualan robot trading, asal memiliki legalitas dan skema yang jelas.

Baca Juga: Catat, Ini Bank yang Berlakukan Biaya Transfer Beda Bank Rp2.500

Namun dari sebagian besar perusahaan yang menawarkan robot trading itu tidak memiliki izin beroperasi, hingga kalau terjadi penipuan, perintah kesulitan menanganinya.

Selain dijual tanpa izin atau legalitas, skema penjualan robot trading dalam beberapa kasus juga menggunakan skema piramida atau ponzi, sehingga dalam banyak kasus bukan menjual produk, tapi yang dijual adalah sistemnya, yaitu adalah keanggotaannya.

Dengan keuntungan (komisi) menarik dan tidak mengeluarkan dana investasi yang besar, banyak nasabah yang tertarik menjual skema ponzi ini, dengan merekrut member baru.

Tak jarang mereka yang getol mengejar komisi mengelabui korban dengan iming-iming return yang tinggi tetap (fixed) padahal dalam investasi tetap ada risiko dan tidak ada yang pasti 100%.

Baca Juga: Kepanikan Besar Melanda Anggota Net89, DNA Pro Akademi, Auto Trade Gold, Viral Blast, dan Robot Trading Lain..

Inilah yang membuat banyak orang tertipu dengan robot trading karena yang ditonjolkan bukanlah produknya tetapi iming-iming cuan pasti yang dijanjikan.

menjawab keresahan masyarakat, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri kini sedang menyelidiki empat perusahaan penjual aplikasi robot trading.

Perusahaan ini diduga mengumpulkan dana masyarakat dengan kemasan robot trading, menggunakan sistem piramida pemasaran multi level marketing (MLM) atau ponzi.

Keempat perusahaan itu adalah PT Evolution Perkasa Group, PT Mark AI, PT Trust Global Karya, dan DNA Pro Akademi.

Baca Juga: Ulasan Ikatan Cinta: Gagal Prewedding, Pertanda Hubungan Rendy dan Catherine Tak Direstui Alam?

Satu diantaranya, Evolution, bahkan sudah naik statusnya ke penyidikan dan ditetapkan ada enam tersangka.

Belajar dari kasus penipuan robot trading, ada baiknya masyarakat lebih berhati-hati dan bijak dalam berinvestasi. ***

 

Editor: Erlan Kallo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x