SEPUTAR CIBUBUBUR - Kasus penipuan robot trading Fahrenheit dengan pelaku utama Hendry Susanto kini menjadi kasus penipuan investasi terbesar di Indonesia dengan kerugian Rp5 Triliun.
Hendry Susanto yang akrab disapa Cun cun dikenal membernya sebagai sosok yang ramah dan pintar mengambil hati orang lain.
Dengan penampilannya yang imut, pemuda kelahiran Surabaya 27 Agustus 1984 berulang kali berhasil menyakinkan para membernya melalui media sosal bahwa dana mereka (member) aman berada di dalam pengelolaan tangannya.
Baca Juga: Bos Fahrenheit Hendry Susanto Ditangkap Bareskrim, Michael Howard Menyusul?
Sebagian besar member yang percaya, bahkan turut mengingatkan member lain untuk tidak berburuk sangka. Mereka menjamin Hendry Susanto merupakan sosok yang berbeda dengan para penipu di jajaran robot trading lainnya.
Hanya janji itu itu terbukti. Member Fahrenheit harus menghadapi kenyataan pahit. Setiap akun investasi mereka tiba-tiba mengalami margin call (rugi), Senin 7 Maret 2022.
Member pun mengungkap kerugian yang dialami oleh seluruh member mencapai Rp5 triliun. Konon, angka itu melebihi kerugian yang ditimbulkan oleh duet pelaku dugaan penipuan binary option Doni Salmanan dan Indra Kenz.
Sejak saat itu, Hendry Susanto sepertinya hilang ditelan bumi. Bahkan di kelompok VVIP Fahrenheit yang berisikan kalangan pesohor dengan investasi puluhan miliar rupiah, Hendry Susanto menarik diri.
Hal itu tentunya membangkitkan kemarahan para member. Bahkan untuk mengingatkan agar aparat kepolisian bergerak cepat menangkapnya, para member tidak sungkan memposting data pribadi Hendry Susanto termasuk Kartu Tanda Penduduk (KTP).