Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat terpantau menguat dalam perdagangan berombak pada penutupan Senin waktu setempat (Selasa WIB).
Kondisi itu didukung oleh kebangkitan pada saham-saham teknologi.
Baca Juga: Kuasa Hukum DNA Pro: Jangan Biarkan Artis Melenggang Tanpa Saksi Pidana
Keperkasaan dolar AS tidak lepas dari ekspektasi pasar terhadap normalisasi kebijakan moneter bank sentral The Federal Reserve/The Fed. Bukan sembarang normalisasi, tetapi pengetatan yang agresif.
Komite Pengambil Kebijakan The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) akan menggelar rapat pada 4 Mei 2022.
Berdasarkan CME FedWatch, kemungkinan kenaikan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 0,75-1% mencapai 99,6%.
Baca Juga: Robot Trading DNA Pro Mengikuti Jejak Fahrenheit dan EA Copet Yaitu Dengan Modus Sengaja di MC-kan
Pada akhir tahun ini, pasar memperkirakan Federal Funds Rate akan berada di 3-3,25% dengan kemungkinan 45,9%. Jika terwujud, maka suku bunga acuan AS akan menyentuh titik tertinggi sejak 2009.
Kenaikan suku bunga acuan akan ikut mengerek imbalan investasi aset-aset berbasis dolar AS, utamanya instrumen berpendapatan tetap seperti obligasi.
Ini membuat arus modal mengalir deras ke Negeri Stars and Stripes, sehingga tidak heran dolar AS begitu perkasa.***