Pengembangan Desa Wisata Masih Hadapi Perbedaan Kebijakan

- 19 Agustus 2022, 07:44 WIB
Pemantik & penanggap diskusi informal ISEI DIY & KPwBI DIY
Pemantik & penanggap diskusi informal ISEI DIY & KPwBI DIY /

SEPUTAR CIBUBUR – Pengembangan desa wisata masih menghadapi perbedaan kebijakan di level kementerian.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI di satu sisi berharap adaya kemitraan antara BUMDes dengan desa wisata, namun di sisi lain Kementerian Desa (Kemendes) RI berpendapat Desa Wisata harus menjadi bagian unit usaha dari BUMDes.

Perbedaan dalam kebijakan tersebut tentu kurang menguntungkan bagi pengembangan desa wisata di daerah.

Demikian dikemukakan seorang pengusaha pariwisata Bobby Ardiyanto SA (Ketua GIPI DIY) yang juga salah satu yuri lomba desa wisata di DIY, saat membuka diskusi ISEI Cabang Yogyakarta bekerjasama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (KPwBI DIY) bertopik “Sinergi Pengembangan Desa Wisata DIY” di destinasi Bukit Cubung. Kulonprogo, DIY, Rabu 17 Agustus 2022.

Baca Juga: Lalahuta Rilis Ulang ‘Tak Cuma Angan’

Bobby berharap adanya sinergi kebijakan di level kementerian untuk mendukung pengembangan desa wisata.

“Kebijakan pengembangan desa wisata secara nasional belum terjadi sinergitas di level kementerian”, jelas Bobby.

Hadir juga dalam diskusi di lokasi yang merupakan salah satu destinasi wisata yang sedang dikembangkan oleh Desa Wisata Jatirejo, Kapenewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo, DIY.

Antara lain Edy Suandi Hamid (Rektor UWM), Rifat Pasha (KPwBI DIY), Tristi Sintawati (Ketua Desa Wisata Jatirejo), Wawan Harmawan (Kadin DIY), Amirullah Setya Hardi (ISEI Cabang Yogyakarta), Rudy Badrudin (Kafegama DIY), Ahmad Ma’ruf (ISEI Cabang Yogyakarta), B.T Subarkah (Kafegama DIY) dan Bakti Wibawa (BRIN DIY). Adapun moderator dan perumus diskusi adalah Y Sri Susilo (FBE UAJY).

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x