IHSG Hari Ini 26 September 2022 Berpeluang Turun, Bursa Sedunia Turun Karena Isu Resesi Global Makin Nyata

- 26 September 2022, 09:41 WIB
IHSG
IHSG /Pixabay/Gam-Ol/

SEPUTAR CIBUBUR - Menutup perdagangan akhir pekan kemarin (23/9), IHSG terkoreksi 0,6% ke level 7,178. IHSG masih rawan terkoreksi dan akan lebih terkonfirmasi bila IHSG terkoreksi menembus supportnya di 7,073 yang akan mengarahkan IHSG ke rentang 6,872-7,065

Trend Bullish, selama di atas 7.148. IHSG closing dibawah 5 day MA (7.195. Indikator MACD bullish, Stochastic oversold, bertahan pola bullish channel, candle Inside Day. Selama di atas support 7.148, IHSG masih berpeluang bullish, target 7.070 (DONE)/7.130 (DONE)/7.175 (DONE)/7.218 (DONE)/7.258/7.312 (DONE)/7.355 (DONE)/7.398. Dominan power Buy. Range breakout berada di 7.148 - 7.377.

Resist: 7.195/7.229/7.253/7.309. Support: 7.148/7.116/7.073/7.015. Perkiraan range: 7.130 - 7.230.

Kekhawatiran investor bahwa AS akan masuk kedalam lembah resesi akibat agresivitas The Fed menaikkan suku bunga dimana The Fed diperkirakan akan kembali menaikkan FFR sekitar 125 bps (1.25%) di dua pertemuan The Fed hingga akhir tahun 2022 dan berlanjut menaikkan FFR hingga 4.6% di tahun 2023 mengakibatkan tekanan jual di Wall Street tetap berlanjut dihari keempat, walaupun setelah pengumuman kenaikan FFR dan Wall Street terjadi beberapa hari sebelumnya, dimana Indeks DJIA kembali terjungkal dihari Jumat sebesar -1.62%.

Jika faktor terjungkalnya Indeks DJIA dikombinasikan dengan kembali turunnya harga beberapa komoditas seperti: Coal turun -2.48%, Gold -1.75%, Oil -4.86%, Nikel -4.06%, CPO -2.31% serta kembali naiknya yield obligasi AS tenor 2 tahun yang sudah berada dilevel 4.203% ditengah pelemahan Rupiah menuju dilevel 15,100, berpotensi menjadi sentimen negatif pendorong IHSG berlanjut TURUN dalam perdagangan awal minggu, Senin, ini.

Baca Juga: Zelenskyy Sebut Pasukan Ukraina Dapat Hasil Positif di Medan Perang dan Optimis Menangkan Pertempuran

Bursa Wall Street mencatat penurunan signifikan. Pada Jumat lalu indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 1,62%, begitu juga dengan S&P 500 yang turun 1,72%, sementara indeks Nasdaq terkoreksi 1,80%.

Kenaikan suku bunga dan gejolak mata uang meningkatkan kekhawatiran akan adanya resesi global. GBP mencapai level terendah baru dalam lebih dari tiga dekade terhadap USD setelah rencana ekonomi baru Inggris yang mencakup pemotongan pajak memberikan sentimen negatif tehadap pasar.

Bursa Eropa turun signifkan. FTSE 100 dan CAC 40 masing-masing melemah 1,97% dan 2,28%.
Bursa Asia Pasifik mencatat pelemahan. Pada Jumat lalu indeks bursa regional Asia Pasifik melemah, bahkan All Ordinaries dan Kospi Composite Index melemah signifikan masing-masing 1,92% dan 1,81%.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Yahoo Finance dailyfx.com CNBC


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah