SEPUTAR CIBUBUR - IHSG ditutup kembali terkoreksi 0,6% ke 7,036 pada perdagangan kemarin (29/9).IHSG masih berada pada fase bearish nya dan akan mengarah ke rentang 6,872-6,970 terlebih apabila break dari supportnya di 7015.
Trend Bearish, selama di bawah 7.148. IHSG closing dibawah 5 day MA (7.106). Indikator MACD netral, Stochastic oversold, closed di bawah 7.050 (60 day MA), candle lower low. Setelah closed di bawah 7.148, IHSG next demand area di 7.015 - 7.073. Dominan power Buy. Range breakout berada di 7.015 - 7.255.
Resist: 7.050/7.135/7.179/7.225. Support: 7.015/6.968/6.902/6.866. Perkiraan range: 6.990 - 7.080.
Pergerakan langkah IHSG Jumat ini diperkirakan akan kembali "lunglai alias tidak bertenaga" menyusul Wall Street kembali dilanda aksi jual mengakibatkan Indeks DJIA terjungkal sebesar -1.54% .
Jika kejatuhan DJIA tersebut dikombinasikan dengan turunnya EIDO sebesar -1.76% dan anjloknya harga beberapa komoditas seperti: Coal turun -2.50%, Oil turun -0.66% dan Gold turun -0.07% ditengah Rupiah masih bercokol dilevel 15260-an berpotensi menjadi sentimen negatif bagi perdagangan dihari Jumat ini.
Baca Juga: Pemerintah Terus Perbaiki Tata Kelola Pekerja Migran
Bursa Wall Street mencatat penurunan signifikan. Kemarin indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 1,54%, begitu juga dengan S&P 500 yang turun signifikan 2,11%, sementara indeks Nasdaq terkoreksi lebih dalam 2,84%.
Saham Apple mengalami penurunan sekitar 5% di tengah kekhawatiran akan berkurangnya permintaan. AS mengumumkan pertumbuhan ekonomi sebesar -0,6% QoQ pada 2Q22, sesuai perkiraan. Bursa Eropa mencatat pelemahan seperti FTSE 100 dan DAX Performance Index yang masing-masing terkoreksi 1,77% dan 1,71%.
Hari ini Inggris akan menyampaikan laporan pertumbuhan ekonomi 2Q22 yang diperkirakan mencapai 2,9% YoY, -0,1% QoQ.