SEPUTAR CIBUBUR-Sekretaris Eksekutif Said Aqil Siroj Institute (SAS Institute), Abi Rekso membantah tudingan mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj sebagai anti pajak.
Menurut Abi Rekso, pernyataan Said Aqil bagian diskursus dari permasalahan pajak di Indonesia.
"Buya Said itu 1000 persen NKRI, tuduhan anti pajak itu terlalu berlebihan bahkan fitnah," kata dia dalam keterangannya, Minggu 5 Maret 2023.
Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Perilaku Pejabat Pajak Nakal
Menurut Abi Rekso, pernyataan Said Aqil menggerakkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk mengambil sikap.
"Dengan adanya peringatan Buya (Kiai Said Aqil) soal pajak, semua pihak jadi bereaksi, termasuk Presiden Jokowi. Bahkan Dirjen Pajak jadi sowan ke PBNU. Ini kan bagus, diskursus perpajakan nasional menjadi perhatian kita bersama," jelas dia.
Abi Rekso menegaskan, pernyatan Said Aqil adalah peringatan bukan ajakan, bahkan hal ini pernah terjadi saat masalah Gayus Tambunan."Jadi, tidak ada ajakan untuk boikot anti-pajak," jelas Abi.
Sebelumnya, Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj turut menyorot kasus penganiayaan yang seret Mario Dandy Satriyo, anak pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu Rafael Alun Trisambodo.