Bahkan, masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan tidak merasakan kontribusi perusahaan terhadap mereka.
"Kami menjadi warga terdampak aktivitas industri karena perusahaan sama sekali tidak berkontribusi, baik kepada lingkungan maupun kepada kami warga sini," ujarnya.
Baca Juga: Hujan Lebat Bikin 6.000 Hektare Sawah di Bekasi Terendam Banjir, Begini Langkah Penanganannya
Sementara itu, pengunjuk rasa dari Ormas GMPI Ardi Widianto Pangestu mendesak PT Toyota yang beroperasi di Kawasan Industri MM2100 untuk segera merealisasikan tuntutan masyarakat sekitar. Hal itu dilakukan, demi kepentingan bersama.
"Kalau jalan diperbaiki, polusi juga diminimalisir, kan mereka juga merasakan dampak positif. Tuntutan warga sederhana kok, tidak muluk-muluk apalagi berlebihan," tuturnya.
Ardi Widianto Pangestu juga mendesak aparatur pemerintah desa setempat untuk turut membela kepentingan masyarakat umum.
Baca Juga: Kasus Mutilasi di Bekasi, Polda Metro Jaya: Ada Motifr Percintaan Antara Pelaku dan Korban
Mereka juga diminta mengesampingkan kepentingan golongan, terlebih apabila hanya mengakomodasi oknum aparatur.
"Aparatur itu pelayan masyarakat, tugasnya melayani masyarakat jadi jangan justru bermain dengan pihak perusahaan. Berikan apa yang memang sudah menjadi hak warga," katanya, seperti dikutip Seputar Cibubur.com dari Antara.
Unjuk rasa ratusan warga ini semula berjalan kondusif dengan penjagaan ketat Polisi dari Mapolres Metro Bekasi.