SEPUTAR CIBUBUR - ASEAN Federation of Forwarders Association (AFFA) melihat Indonesia sebagai pemain utama di kawasan, karena 40% populasi di ASEAN tinggal di negara ini. Artinya, arus lalu lintas barang yang datang atau pergi dari Indonesia menjadi volume yang besar terutama dengan menggunakan moda transportasi laut, baik dengan moda peti kemas maupun dengan moda break bulk.
Terkait hal itu, Chief Executive Officer Krakatau International Port (KIP), Akbar Djohan, menyampaikan bahwa Pelabuhan Internasional KIP sebagai operator pelabuhan break bulk terbesar di Indonesia, berada di lokasi yang paling strategis untuk memfasilitasi lalu lintas inbound dan outbound ke dan dari Indonesia untuk semua komoditas.
Baca Juga: Songsong Ibu Kota Baru, KIP Perluas Layanan Pandu Tunda Kapal
“KIP dan AFFA sepakat untuk maju ke arah kerja sama yang positif dan sepakat untuk membuat tindakan potensial yang dapat diterapkan. Kesepahaman (MoU) ini ditandatangani langsung oleh Alvin Chua Ketua AFFA dan saya selaku CEO KIP pada Selasa di Jakarta. Rencana aksi telah ditetapkan untuk diimplementasikan dalam kerja sama bisnis nyata,” ungkap Akbar pada keterangan tulisnya di Jakarta, Rabu (17/5/2023).
“KIP juga berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaiknya dalam operasi pelabuhan curah dan dapat melayani layanan baru yang berbeda dalam waktu dekat terutama dalam operasi logistik," ujar Akbar.
Baca Juga: KIP Tawarkan Solusi Pengembangan Sektor Logistik di Wilayah IKN
AFFA akan mempromosikan Pelabuhan Internasional Krakatau kepada seluruh anggota AFFA yang menjangkau kurang lebih 8.500 perusahaan logistik di ASEAN, serta memastikan pergerakan barang antar negara ASEAN dapat lebih cepat dan tertangani dengan baik, termasuk dengan memanfaatkan proses digitalisasi sebaik-baiknya.