Di Tengah Sentimen Inflasi, 20 Saham Ini Layak Trading

- 10 Juli 2023, 15:18 WIB
Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta. Foto: Lucius GK
Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta. Foto: Lucius GK /

SEPUTAR CIBUBUR - Didukung sejumlah sektor seperti energi yang menguat 4,6%, konsumer non-primer 4,5% dan sektor barang baku 3,3%, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada minggu lalu ditutup menguat sebesar 0.8%. Sementara itu sektor yang melemah paling dalam yakni sektor teknologi sebesar -0,8% disusul sektor kesehatan -0,3% dan sektor keuangan -0,2%.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Mino menjelaskan sejumlah sentimen penopang market pada minggu lalu yakni naiknya indeks manufaktur, kembali turunnya angka inflasi dan aksi beli investor asing. Terkait kembali turunnya angka inflasi, ia menegaskan pada Juni lalu inflasi kembali turun menjadi 3.52% yoy dari sebelumnya 4.00% yoy. Angka inflasi tersebut lebih baik dari perkiraan di level 3.62% yoy.

“Sejalan dengan inflasi umum, inflasi inti juga tercatat kembali turun menjadi 2.58% yoy dari sebelumnya 2.66% yoy. Inflasi inti ini lebih rendah dari konsensus 2.64% yoy,”ujar Mino di Jakarta, Senin, 10 Juli 2023.

Sementara itu, aksi beli investor asing pada minggu lalu asing kembali membukukan pembelian bersih sebesar Rp0.46 triliun di pasar regular, lebih besar dari minggu sebelumnya Rp0.27 triliun. Aksi beli investor asing tersebut tidak terlepas dari solidnya data ekonomi (manufaktur dan inflasi) dan komentar positif dari JP Morgan yang mengatakan Indonesia akan diuntungkan dengan adanya pergeseran rantai pasok dari China.

Baca Juga: Indo Premier Raih Indonesia's Best Securities House 2023 dari Asiamoney

Menyinggung sentimen negatif pada minggu lalu, Mino menyebutkan turunnya cadangan devisa, FOMC Minutes dan solidnya data ADP Employment Change. Sentimen negatif berikutnya FOMC Minutes, dimana hampir semua pejabat The Fed setuju untuk menahan suku bunga acuan pada Juni lalu. Penegasan kembali bahwa masih diperlukan kenaikan suku bunga acuan untuk mengarahkan inflasi menuju level sasaran yaitu 2%. Paska dirilisnya FOMC Minutes probabilitas kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada 26 Juli ini tercatat mencapai 93%.

Terkait, solidnya data ADP Employment Change atau data ketenagakerjaan di US, pada Juni lalu sektor swasta di Amerika mencatatkan penambahan jumlah pekerja sebanyak 497,000 lebih tinggi dari sebelumnya dan konsensus yang masing-masing sebanyak 267,000 dan 228,000. Solidnya data dari sektor swatas tersebut semakin memperbesar adanya kenaikan suku bunga acuan pada akhir bulan ini.

Market Minggu Ini

PT Indo Premier Sekuritas
PT Indo Premier Sekuritas
Berbicara tentang peluang market pada minggu ini, Mino mengimbau para trader untuk memperhatikan sentimen domestik dan eksternal. Dari domestik para trader wajib menyimak Data Indeks Keyakinan Konsumen dan Data Penjualan Mobil.

"Investor akan menunggu data indeks keyakinan konsumen pada bulan Juni untuk melihat seberapa optimis mereka terhadap kondisi ekonomi saat ini dan di masa akan datang. Pada Mei lalu indeks keyakinan konsumen naik menjadi 128.3 dari sebelumya 126.1, ditopang oleh indek ekonomi saat ini dan indeks ekpektasi konsumen yang meningkat," tegasnya.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x