Tren IHSG Cenderung Melemah, Berikut 5 Saham Layak Trading

- 17 Oktober 2023, 17:04 WIB
Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta. Foto: Lucius GK
Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta. Foto: Lucius GK /

Selain itu, imbuhnya, salah satu founder emiten melakukan aksi jual saham yang dimilikinya. "William Tanuwijaya menjual sebanyak 332 juta lembar sahamnya dengan nominal Rp78 per lembar setara dengan Rp26,2 miliar."

Baca Juga: Ada Sentimen Mogok Buruh di Australia, Ini Rekomendasi IPOT

Sentimen terakhir minggu lalu yakni yield obligasi berjangka 10 tahun AS yang turun dari level 4,79% ke level 4,62% karena investor mencari safe asset di tengah konflik geopolitik perang Israel-Palestina.

"Yield obligasi berkorelasi negatif dengan pergerakan pasar saham dan inilah yang membuat kenaikan indeks saham dalam seminggu terakhir."

3 Sentimen Minggu Ini

Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta. Foto: Lucius GK
Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta. Foto: Lucius GK
Dimas menyebutkan ada tiga sentimen yang wajib diperhatikan trader pada minggu ini yakni neraca dagang Indonesia pada September, DG BI Rate dan PDB China Q3.

Neraca dagang Indonesia untuk September diperkirakan kembali mencatatkan surplus. Berdasarkan konsensusnya neraca dagang Indonesia akan mencatatkan surplus sebesar US$2,13 Miliar.

"Jika data yang keluar jam 11 hari ini nanti sesuai dengan konsensusnya maka ini merupakan surplus perdagangan selama 41 bulan berturut-turut".

Sentimen kedua pada minggu ini yang wajib dipantau yakni RDG BI Rate. Pada minggu ini tepatnya Kamis 19 Oktober BI akan melakukan RDG untuk menentukan tingkat suku bunga.

"Mengingat data inflasi saat ini masih sesuai dengan target BI (2,28% YoY Sept 23) maka besar kemungkinan BI kembali menahan suku bunga di level saat ini untuk ke-9 kali berturut-turut sejak 23 Februari (5,75%)."

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah