Ikan Nila Pilihan Makanan Bergizi, Ini Kandungannya

- 26 Januari 2024, 09:58 WIB
Ikan nila sumber protein yang rendah lemak dengan kandungan protein sedikit lebih tinggi dibandingkan ikan salmon. Sumber: eFishery
Ikan nila sumber protein yang rendah lemak dengan kandungan protein sedikit lebih tinggi dibandingkan ikan salmon. Sumber: eFishery /

SEPUTAR CIBUBUR  - Ikan nila merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang banyak digemari, karena harganya yang cukup terjangkau dan mudah didapat. Selain itu, ikan nila menjadi sumber protein yang dipilih masyarakat karena dagingnya yang lembut dan gurih, serta kandungan gizinya memberikan manfaat yang menguntungkan bagi kesehatan.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kandungan gizi dan manfaat protein yang terdapat dalam ikan nila, kali ini eFishery berbincang dengan Qonita Rachmah SGz MSc, seorang ahli gizi, untuk menjelaskan keuntungan mengonsumsi ikan nila. Kandungan Gizi Ikan Nila Baik untuk Semua Umur dan Mencegah Dampak Negatif Polusi Udara.

Ikan nila adalah salah satu ikan yang memiliki tekstur sangat lembut dan duri yang minim sehingga cocok diberikan untuk anak kecil, apalagi, kandungan seleniumnya memenuhi 100% kebutuhan selenium bagi bayi usia 6-11 bulan. Jika khawatir dengan duri, maka sebelum konsumsi bisa terlebih dahulu dipresto maupun dikukus atau dipepes.

Kandungan gizi ikan nila belum terdapat pada database makanan Indonesia, namun berdasarkan database makanan Amerika menunjukkan kandungan gizi ikan nila per 100 gram yaitu 96 kalori energi, 20 gram protein, 1.7 gram lemak, 10 mg kalsium, 203 mg kalium, 170 mg fosfor, 41.8 gram selenium, 27 mg magnesium, 3.9 mg niasin (vitamin B3), dan 24 μg asam folat.

Baca Juga: Gibran Huzaifah dan eFishery Terima ESG Award 2024 SBM ITB

“Kembali membahas tentang selenium, beberapa studi menunjukkan bahwa mikronutrien satu ini ternyata juga dapat membantu mencegah terjadinya berbagai jenis kanker seperti kanker paru, kolorektal, kandung kemih, dan kanker prostat. Selain itu, selenium juga berfungsi mencegah penurunan fungsi kognitif; baik diberikan untuk lansia yang mengalami penurunan kognitif akibat proses penuaan (aging). Yang tidak kalah pentingnya, selenium juga merupakan mineral yang penting untuk membunuh radikal-radikal bebas dalam tubuh yang menyebabkan stres oksidatif,” ujar Qonita.

Selain itu, ketika polusi udara meningkat dan menyebabkan kenaikan radikal bebas, mengonsumsi ikan nila sebanyak dua hingga tiga kali dalam seminggu bisa mencegah dampak negatif dari polusi udara tersebut.

Ikan Nila Rendah Kalori dan Tinggi Protein

Ikan nila yang dibudidaya secara berkelanjutan menggunakan teknologi eFishery, menghasilkan ikan nila yang terjaga nutrisi dan kesegarannya. Sumber: eFishery
Ikan nila yang dibudidaya secara berkelanjutan menggunakan teknologi eFishery, menghasilkan ikan nila yang terjaga nutrisi dan kesegarannya. Sumber: eFishery
Ikan nila merupakan sumber protein yang rendah lemak dan lemak jenuh, kandungan protein sedikit lebih tinggi dibandingkan salmon dan kandungan lemaknya lebih rendah dibandingkan salmon. Secara umum, energinya juga lebih rendah dibandingkan salmon. Jadi, ikan nila bisa menjadi bagian dari diet untuk menurunkan berat badan, karena rendah kalori dan tinggi protein sehingga membuat perut lebih kenyang dan tidak mudah lapar.

Ikan seperti nila direkomendasikan untuk dikonsumsi dalam jumlah lebih besar untuk menggantikan protein hewani tinggi lemak lainnya seperti daging merah atau daging olahan yang berhubungan dengan penambahan berat badan. Ikan juga merupakan bagian penting dari pola makan atau diet Mediterania, salah satu diet tersehat di dunia. Beberapa studi menunjukkan bahwa diet Mediterania ini berkaitan dengan penurunan risiko obesitas dan penurunan lemak perut.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x