Seperti dikutip dari majalah pajak, Sebelum menjadi orang nomor dua di Bank Mandiri, jabatan terakhir perempuan kelahiran Medan, Sumatera Utara, 9 Januari 1972 ini adalah sebagai direktur corporate banking.
Divisi itu memiliki kewenangan untuk mengurusi nasabah-nasabah korporasi di perseroan dan turut berperan dalam menentukan kredit sindikasi besar untuk proyek-proyek infrastruktur.
Baca Juga: DPR Sarankan Jokowi Berikan Izin Tambang ke Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri
Di usia yang masih terbilang muda, profesionalitas Sandra telah terasah melalui peran dan tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya dalam menangani segmen wholesale banking yang merupakan pilar utama dalam busnis perseroan.
Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang meraih gelar Master of Business Administration dari kampus ternama Boston University, Amerika Serikat ini memiliki perjalanan karier yang cemerlang di dunia perbankan.
Selama periode 2009–2015, ia menjabat sebagai Group Head Syndicate and Structural Finance Bank Mandiri. Pada 2011, putri dari mantan bankir senior di Bank Dagang Negara dan Bank Rakyat Indonesia ini menjadi komisaris di Mandiri Sekuritas, salah satu lini busnis Bank Mandiri.
Penggemar olahraga bersepeda ini sebelumnya menempati posisi Department Head Corporate Banking III Group (2006–2008), Senior Relationship Manager Corporate Banking Group (2000–2005), Account Manager – Loan Workout Division (1999–2000), Consultant ISO 9000 dan 14000 serta Treasurer di Surveyor Indonesia (1996–1997).
Amanat penting yang kini dipercayakan kepadanya, menyuguhkan tantangan baru yaitu menegaskan kejayaan Bank Mandiri di level nasional maupun global.***