Melalui Bank DBS Indonesia, Kaer Dapatkan Fasilitas Pinjaman Berjangka Hijau

- 13 Juni 2024, 18:38 WIB
Bank DBS Indonesia menjalin kemitraan dengan PT Kaer Investments Indonesia (Kaer), untuk membantu pemilik aset mempercepat transisi mereka ke pendinginan rendah karbon.
Bank DBS Indonesia menjalin kemitraan dengan PT Kaer Investments Indonesia (Kaer), untuk membantu pemilik aset mempercepat transisi mereka ke pendinginan rendah karbon. /

SEPUTAR CIBUBUR – Guna memajukan agenda keberlanjutannya dengan memperluas kehadirannya di Indonesia, Bank DBS Indonesia menjalin kemitraan dengan PT Kaer Investments Indonesia (Kaer). Kaer perusahaan yang memiliki spesialisasi dalam menyediakan pendingin untuk bangunan komersial dan industri di seluruh Asia serta menjadi pelopor model bisnis Cooling as a Service (CaaS) untuk membantu pemilik aset mempercepat transisi mereka ke pendinginan rendah karbon.

CaaS telah diakui secara global sebagai cara yang paling berkelanjutan untuk mendinginkan bangunan dan bisnis yang sepenuhnya selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

Perubahan iklim, pertumbuhan populasi dan peningkatan pendapatan, serta urbanisasi meningkatkan permintaan pendinginan. Seiring dengan meningkatnya suhu, sangat penting bagi semua pihak untuk bekerja sama dalam meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi dari sektor pendinginan sekaligus meningkatkan akses ke pendinginan berkelanjutan. Berdasarkan tren saat ini, peralatan pendingin mewakili 20 persen dari total konsumsi listrik–dan diperkirakan akan meningkat lebih dari dua kali lipat pada tahun 2050.

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie mengatakan sebagai bank yang digerakkan oleh tujuan positif, Bank DBS Indonesia berdedikasi untuk mendukung pertumbuhan bisnis Kaer di Indonesia.

Baca Juga: Ini Upaya Bank DBS Indonesia Bersama Nasabah Lawan Kejahatan Finansial dan Lindungi Data

“Ini adalah kesepakatan terkait keberlanjutan perdana kami di segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM), yang menandai tonggak penting yang dicapai dengan klien kami dalam memajukan agenda keberlanjutan. Kami sangat antusias menyaksikan kesadaran akan isu-isu keberlanjutan di semua industri dan segmen di pasar Indonesia yang terus meningkat. Kami percaya bahwa semua pelaku bisnis harus mengintegrasikan agenda ini ke dalam seluruh proses bisnis mereka," tuturnya.

Senior VP Institutional Banking Group Bank DBS Indonesia Agnes Theresa, Senior VP Institutional Banking Group Bank DBS Indonesia Daeng Moch Nur Riza, Executive Director Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Natalia Y Ratulangi, CEO Kaer Investments Justin Taylor, Director Kaer Investment
Senior VP Institutional Banking Group Bank DBS Indonesia Agnes Theresa, Senior VP Institutional Banking Group Bank DBS Indonesia Daeng Moch Nur Riza, Executive Director Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Natalia Y Ratulangi, CEO Kaer Investments Justin Taylor, Director Kaer Investment
Bank DBS Indonesia secara konsisten mempromosikan agenda keberlanjutan, dengan tujuan untuk bermitra dengan para nasabah dalam perjalanan mereka menuju model bisnis yang lebih rendah karbon dan meningkatkan akses ke investasi berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG). Sebagai pelopor dalam pembiayaan transisi, DBS Group memperkenalkan Taksonomi dan Kerangka Kerja Transisi Keuangan pertama di dunia pada tahun 2020. Berdasarkan kerangka kerja ini, DBS Group menawarkan berbagai solusi pembiayaan berkelanjutan, termasuk sustainability-linked loanssustainability bonds, pinjaman hijau, dan pembiayaan perdagangan hijau. Pada tahun 2023, Bank DBS Indonesia memperluas portofolionya dengan menyalurkan kredit terkait ESG sebesar Rp6,1 triliun.

Chief Executive Officer Kaer Investments Justin Taylor mengatakan berterima kasih atas kemitraan dan dukungan dari Bank DBS Indonesia dalam memperluas portofolio Kaer di seluruh Indonesia.

“Momentum untuk CaaS terus berkembang di seluruh wilayah dan Indonesia merupakan peluang yang fantastis bagi Kaer untuk memberikan keuntungan yang signifikan terhadap target dekarbonisasi kami yang agresif. Hal ini didorong oleh ukuran dan perkiraan pertumbuhan pasar pendingin, permintaan akan pendingin rendah karbon, dan ketersediaan energi terbarukan,” ujarnya.

Baca Juga: Bersama Kadin, dan PLN, Bank DBS Indonesia Dukung Hilirisasi dan Bisnis Berkelanjutan

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah