Berikut Cara Kerja Nyamuk Wolbachia yang Diujicobakan di Indonesia Untuk Mencegah Demam Berdarah

21 November 2023, 19:15 WIB
Nyamuk Wolbachia melawan nyamuk virus dengue demam berdarah./pixabay mikadago /

SEPUTAR CIBUBUR - Ramai menjadi bahan perbincangan, berikut cara kerja nyamuk Wolbachia, metode mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia.

Kementerian Kesehatan menyebut cara kerja nyamuk Wolbachia itu berperan saat diujicobakan di sejumlah kota di Indonesia.

Seperti dilansir Seputar Cibubur.com dari laman Sehat Negeriku Kemenkes, teknologi  Wolbachia ini ternyata sudah dijalankan sembilan negara lainnya.

Baca Juga: Anda Memiliki Titisan Leluhur? Ini Delapan Tandanya

Beberapa negara yang telah menjalankan Wolbachia di antaranya adalah Vietnam, Sri Lanka, Mexico, Fiji, Vanuatu, Kiribati, Kaledonia Baru, Australia, dan Brasil.

Sebelumnya, Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1341 Tahun 2022 tentang Penyelenggaran Pilot Project Implementasi Wolbachia sebagai Inovasi Penanggulangan Dengue mengungkap adanya uji coba di Indonesia.

Salah satu dari kota-kota tersebut adalah Kota Bandung.

Baca Juga: Renungan Malam Kristiani: Teladan Tuhan yang Heran

"Teknologi Wolbachia melengkapi strategi pengendalian yang berkasnya sudah masuk ke Stranas (Strategi Nasional).

Sebagai pilot project di Indonesia, dilaksanakan di lima kota yaitu Kota Semarang, Kota Jakarta Barat, Kota Bandung, Kota Kupang, dan Kota Bontang,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes.

Cara kerja nyamuk Wolbachia

Metode nyamuk Wolbachia adalah dengan menyebarkan nyamuk berwolbachia tersebut ke kawasan tertentu untuk mencegah DBD.

Penelitian ini sudah dilakukan sejak 2011-2015 lalu di Yogyakarta berbekal dukungan yayasan Tahija.

Baca Juga: Pakar Hukum Tata Negara Sebut Peluang Makzulkan Jokowi Terbuka

Penelitian skala terbatas ini dilakukan lewat fase persiapan dan pelepasan Aedes aegypti berwolbachia.

 "Wolbachia ini dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti sehingga virus dengue tidak akan menular ke dalam tubuh manusia. Jika aedes aegypti jantan berwolbachia kawin dengan aedes aegypti betina, maka virus dengue pada nyamuk betina akan terblok," katanya.

"Selain itu, jika yang berwolbachia itu nyamuk betina kawin dengan nyamuk jantan yang tidak berwolbachia maka seluruh telurnya akan mengandung wolbachia," ujar Kemenkes.

Pada tahun 2022, uji coba penyebaran juga dilakukan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul.

Baca Juga: Pemuda Batak Bersatu Rayakan HUT ke 4

Hasilnya adalah kasus demam berdarah bisa ditekan hingga 77 persen, tak hanya itu, proporsi dirawat di rumah sakit juga sebesar 86 persen.

Meski sukses, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani, menyebut pihaknya sempat khawatir karena pemahaman masyarakat.

Mereka sebelumnya masih meragukan apakah pelepasan nyamuk wolbachia itu bisa berperan dalam mengurangi DBD.

“Jumlah kasus di Kota Yogyakarta pada bulan Januari hingga Mei 2023 dibanding pola maksimum dan minimum di 7 tahun sebelumnya (2015 – 2022) berada di bawah garis minimum,” katanya.

Baca Juga: Transisi Energi, CTIS: Pembangkit Listrik Skala Kecil Berbasis EBT Ramah Lingkungan

“Jumlah kasus di Kota Yogyakarta pada bulan Januari hingga Mei 2023 dibanding pola maksimum dan minimum di 7 tahun sebelumnya (2015 – 2022) berada di bawah garis minimum,” ujarnya lagi.

Walaupun sudah ada metode Wolbachia, pencegahan DBD lewat gerakan 3M Plus tidak akan berhenti dilakukan. Gerakan 3M Plus yakni Menguras, Menutup, Mendaur ulang, dan tetap Menjaga kebersihan diri dan lingkungan.***

 

 

Editor: Danny tarigan

Tags

Terkini

Terpopuler