Anda Perlu Waspada dengan Lima Penyakit yang Sering Terjadi Selama Bulan Puasa

- 30 April 2021, 19:42 WIB
Penyakit mag sering terjadi selama bulan Ramadhan
Penyakit mag sering terjadi selama bulan Ramadhan /PIXABAY/derneuemann

SEPUTAR CIBUBUR – Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh berkah bagi umat Islam. Di bulan suci ini seluruh umat Islam yang sudah akil balik, sehat fisik, dan mental diwajibkan berpuasa.

Selama berpuasa kita menahan untuk tidak makan dan mimum dari imsak (subuh) sehingga waktu magrib (petang).

Beberapa penelitian dan pendapat ahli, secara umum puasa itu sebenarnya membawa manfaat bagi kesehatan manusia.

Akan tetapi tidak semua orang bisa mendapatkan manfaat itu, terutama bagi orang yang dalam kondisi kesehatan yang kurang baik, atau yang punya penyakit bawaan.

Selama itu, ada beberapa penyakit yang sering terjadi atau dialami banyak orang ketika sedang berpuasa, seperti dikutip di laman Klikdokter.com.  

Baca Juga: Vitamin C Mampu Perkuat Daya Tahan Tubuh

Biasanya penyakit tersebut memang cenderung mudah menyerang dan tingkat kejadiannya lebih tinggi saat bulan puasa.

Ada lima penyakit atau gangguan kesehatan yang perlu diwaspadai selama bulan puasa:

Mag

Anda yang memiliki riwayat penyakit mag harus berhati-hati dalam mengatur pola makan sehari-hari, khususnya jika Anda berpuasa di bulan Ramadan ini. Penderita mag harus pintar-pintar menyiasati pola makan agar penyakit ini tidak kambuh.

Baca Juga: Menarik, Hidung Harus Dicuci agar Tetap Berfungsi

Faktanya, perut yang kosong selama kurang lebih 13 jam selama puasa, memungkinkan asam lambung bergejolak.

Jika Anda tidak ingin mengalami kondisi ini, hindari mengonsumsi makanan bersantan atau lemak, bersoda, bergas, berkafein. Selain itu juga hindari makanan yang terlalu asam atau pedas saat sahur maupun berbuka puasa.

Ingat juga untuk tidak makan berlebihan saat sahur maupun berbuka, karena akan membuat perut begah dan tidak nyaman seharian.

Terakhir, jangan lupa untuk mengonsumsi obat mag saat sahur, berbuka, ataupun sebelum tidur sesuai dengan anjuran dokter.

Baca Juga: IS, Ibu Muda Warga Cileungsi Pelaku Kekerasan Anak Diduga Depresi

Bau mulut

Kondisi ini sering dikeluhkan oleh hampir semua orang yang menjalani puasa. Bau mulut disebabkan karena kondisi mulut yang kering akibat tidak ada asupan makan atau minuman selama kurang lebih 13 jam. 

Selain itu, bau mulut juga dapat terjadi akibat adanya infeksi pada saluran pernapasan, gigi berlubang, jarang menggosok gigi, masalah gusi dan mulut, konsumsi makanan berbau tajam, gangguan ginjal dan diabetes.

Untuk mencegah bau mulut saat puasa, Anda harus menjaga kesehatan rongga mulut, menghindari makanan yang berbau tajam, banyak minum air putih saat sahur dan berbuka, serta membasahi rongga mulut saat wudu ataupun berkumur dengan air garam.

Baca Juga: Aplikasi Video Editing KineMaster Bikin Amatir Terlihat Profesional

Radang tenggorokan

Selain bau mulut, kondisi tenggorokan yang kering juga bisa memicu radang tenggorokan. Kondisi ini ditandai dengan nyeri saat menelan dan kadang disertai demam maupun batuk.

Anda dapat mengatasi radang tenggorokan dengan memperbanyak konsumsi air putih saat sahur dan berbuka, konsumsi makanan bergizi, konsumsi suplemen dan vitamin, rutin berolahraga serta cukup tidur.

Jika radang tenggorokan sangat mengganggu, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.

Baca Juga: Kimia Farma Pecat Oknum Petugas Layanan Rapid Test yang Jadi Tersangka

Hipoglikemia

Hipoglikemia atau kadar gula darah sangat rendah dapat terjadi selama bulan puasa. Kondisi ini bisa berawal dari konsumsi gula yang tinggi saat sahur, sehingga tubuh menghasilkan hormon insulin secara berlebihan dan akhirnya gula darah menurun drastis.

Selain itu, kebiasaan melewatkan sahur juga bisa memicu hipoglikemia. Keadaan ini ditandai dengan badan lemas, gelisah, nyeri kepala, mual, muntah dan lain-lain.

Untuk mengatasinya, pastikan Anda tidak melewatkan sahur. Konsumsi pula menu sahur yang mengandung karbohidrat kompleks seperti beras merah agar kadar gula darah tetap stabil sepanjang hari.

Dehidrasi dan hipotensi

Kurangnya asupan cairan dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi dan hipotensi alias tekanan darah rendah.

Untuk mengatasinya, konsumsilah banyak air putih saat sahur dan berbuka. Hindari minuman berkafein serta soda, dan jangan lupa berolahraga agar tekanan darah tetap stabil.

Jangan biarkan gangguan kesehatan di atas terjadi dan menyebabkan masalah saat Anda menjalankan ibadah puasa. Lakukan upaya pencegahan, dan segera berobat ke dokter jika gangguan kesehatan sudah terlanjur terjadi.

Jangan tunda, karena penyakit tersebut bisa menyebabkan ibadah puasa Ramadan Anda batal di tengah jalan. ***

Editor: Erlan Kallo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x