Tinggi, Risiko Kematian Pasien Sirosis Hati

- 3 Mei 2021, 21:01 WIB
Kenali gejala dan penyebab sirosis hati yang membuat Yanto Tampan meninggal dunia
Kenali gejala dan penyebab sirosis hati yang membuat Yanto Tampan meninggal dunia /Pixabay/TAMHSPhotos//

SEPUTAR CIBUBUR – Pasien pengidap sirosis hati atau kerusakan hati menahun karena fibrosis hati, memiliki risiko kematian yang tinggi pada stadium lanjut yaitu, stadium dekompensasi.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Gastro Enterologi Hepatologi Siloam Asri, dr Agus Sudiro Waspodo Sp. PD - KGEH mengatakan, sirosis hati secara perlahan akan mengakibatkan menurunnya fungsi hati dan meningkatkan tekanan vena portal.

Kondisi itu berjalan bertahun-tahun tanpa memberikan gejala dan tanda klinis yang tidak disadari. Namun, perkembangan ini dapat dihambat atau dihentikan apabila penyebabnya diobati.

Baca Juga: Begini Kesiapan Garuda Terkait Larangan Mudik  

"Penyebab sirosis hati dapat diketahui melalui deteksi awal melalui pemeriksaan klinis dan laboratoris," tutur dia melalui edukasi webinar, belum lama ini.

Gejala khusus yang harus diketahui, kata dr Agus, yaitu ketika penderita sirosis kerap mengalami rasa mual, muntah secara berkesinambungan, lemas dan mengalami penurunan nafsu makan.

"Gejala khusus lainnya adalah timbul rasa tidak nyaman di daerah perut sebelah kanan bagian atas, bagian mata yang berwarna putih menjadi menguning dan atau muntah darah," papar dr Agus.

Baca Juga: Begini Caranya untuk Dapat Kuota Internet Gratis Jasa Raharja

Siloam Hospitals Asri, menurut dr Agus, sangat menyarankan agar masyarakat melakukan deteksi dini pada organ hati. Sebab, ini merupakan langkah efektif guna mengetahui ada tidaknya potensi sirosis pada organ hati.

"Terlebih jika anda rutin mengonsumsi cairan beralkohol, memiliki berat badan berlebih atau pernah terinfeksi virus Hepatitis," ungkap dr Agus.

Melalui deteksi dini, kata dr Agus, dokter dapat menentukan seseorang menderita sirosis. Melalui perubahan pada tubuh pasien. Namun untuk lebih memastikannya, dokter akan menjalankan tes darah, uji pencitraan, atau mengambil sampel jaringan dari hati. Dari deteksi dini tersebut, akan diketahui.

Baca Juga: Intan Ratna Juwita, Isteri Preman Terkuat di Bumi Maell Lee Tidak Malu Jualan Es Kelapa di Condet

"Jika diperlukan pengobatan sirosis bertujuan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan meredakan gejala yang timbul," ujar dr Agus. 

Apabila organ hati sudah tidak bisa berfungsi, kata dr Agus, penderita perlu menjalani transplantasi hati, yaitu mengganti organ hati yang rusak dengan organ hati yang sehat dari pendonor.

Dalam hal ini, ada dua kategori sirosis hati, yaitu sirosis kompensasi yaitu tidak ditemukannya Simtom yang berhubungan walaupun kemungkinan sudah terdapat varises esofagus atau varises gaster.

Baca Juga: Vitamin C Mampu Perkuat Daya Tahan Tubuh

Kedua, sirosis dekompensasi yaitu telah ditemukannya simtom yang berkaitan dengan penyakitnya seperti Ikterik. Akibat penurunan fungsi hatinya atau simtom yang berhubungan dengan adanya hipertensi portal seperti ascites, pendarahan varises esofagus atau encephalopati hepatika. ***

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x