Penurunan Fungsi Tubuh Penyebab Lansia Susah Tidur

- 10 Juni 2021, 17:14 WIB
Ilustras lansia yang mengalami kesulitan untuk tidur.
Ilustras lansia yang mengalami kesulitan untuk tidur. /pixabay.com/geralt

Konsumsi obat-obatan tertentu serta mengonsumsi kafein juga sangat mempengaruhi pola tidur seseorang. Masalah medis seperti depresi, alzheimer, parkinson, kondisi menopause, dan nyeri sendi otot juga dapat menyebabkan gangguan tidur. Beberapa tanda awal gangguan tidur, kata dr Pukovisa, seperti kelelahan, gangguan konsentrasi, mudah tersinggung, mengantuk di siang hari, serta adanya perubahan perilaku.

“Apabila gejala-gejala ini terus bertahan lebih dari 1 bulan atau sudah memengaruhi aktivitas sehari-hari, sebaiknya untuk segera berkonsultasi ke dokter. Gejala awal gangguan tidur juga dapat diatasi dengan melakukan sleep hygiene sebelum tidur, yaitu dengan mengatur kondisi kamar tidur tetap sejuk dan tenang, mandi air hangat, dan sikat gigi sebelum tidur” jelas dr Pukovisa.

Baca Juga: KKP Tangkap 19 Kapal Illegal Fishing

Faktor sulit tidur lainnya juga disampaikan dr Niken Lestari P, Sp.THT-KL(K) yang merupakan Dokter Spesialis THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan) Konsultan Kepala Dan Leher di RSUI. Menurut dr Niken, kualitas tidur yang kurang baik dapat disebabkan oleh mendengkur (sleep apnea). Mendengkur dapat terjadi karena dua hal, yaitu adanya kelainan di otak dan adanya gangguan saluran napas atas (penyempitan hidung-tenggorok). Gangguan saluran napas dapat terjadi akibat adanya perubahan struktur (cuping hidung jatuh, tenggorok makin panjang), serta adanya perubahan fungsi otot tenggorok yang melemah.

Beberapa dampak dari mendengkur, kata dr Niken, di antaranya dapat terjadi masalah pernapasan (mudah terserang selesma), masalah kardiovaskular (darah tinggi), masalah serebrovaskular (stroke), gangguan kualitas hidup (adanya risiko jatuh, kecelakaan), serta masalah kognitif (gangguan konsentrasi dan daya ingat).

“Jika seseorang mengalami perubahan kuantitas dan kualitas tidur, dapat mengakibatkan gangguan pada fungsi dan aktivitas sehari-hari. Karena itu, langkah awal yang penting untuk dilakukan adalah mengetahui apa yang menyebabkan gangguan tidur tersebut,” papar dr Niken.

Baca Juga: Kementerian PUPR akan Fokus pada Penyelesaian Infrastruktur Jalan dan Jembatan yang Sudah Mulai Dibangun

Kebiasaan mendengkur, kata dr Niken, tidak boleh diremehkan. Kerap kali banyak mitos yang beredar di masyarakat yang mengatakan bahwa mendengkur adalah tanda tidurnya nyenyak atau karena kondisi tubuh yang sedang lelah. Sebaiknya segera periksa ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.

“Jika gangguan tersebut dapat dideteksi sejak dini, dapat diberikan penanganan yang sesuai, sehingga dampak-dampak tersebut dapat dicegah,” tambah dr Niken.

Akupunktur

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x