Efektivitas Hanya 47 Persen Jadi Sebab Vaksin CureVac Asal Jerman Dinyatakan Tidak Lulus Uji Klinis WHO

- 19 Juni 2021, 15:13 WIB
 Ilustrasi vaksin Vaksin CureVac asal Jerman yang tak lolos uji klinis WHO
Ilustrasi vaksin Vaksin CureVac asal Jerman yang tak lolos uji klinis WHO /Pexels.com/ Nataliya Vaitkevich

Untuk vaksin Covid-19, efikasi yang ditetapkan adalah 50 persen. Karena, Covid-19 dianggap penyakit yang sangat parah.

Dari data yang tersedia, vaksin Covid-19 dengan tingkat kemanjuran 50 persen menunjukkan vaksin tersebut aman, setidaknya terhadap beberapa varian baru virus corona.

Baca Juga: Pemkot Solok Gelar Penjajakan Kerjasama Beras Solok dengan PT Food Station Tjipinang Jaya

Kemanjuran vaksin dapat mengukur perlindungannya terhadap penyakit atau patogen dalam uji coba vaksin.

Jika vaksin memiliki efektivitas 50-70 persen, maka itu berarti seseorang yang divaksinasi lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan penyakit ketimbang yang tidak mendapatkan vaksin.

Menurut dr. Devia, selain harus mencapai batas efektivitas 50 persen, semua vaksin harus melalui 3 fase uji klinis terlebih dahulu sebelum diedarkan. Begitu juga dengan vaksin corona.

“Uji klinis 3 artinya melibatkan lebih banyak orang. Kemudian, dibandingkan dengan orang yang tidak divaksin bagaimana, dilihat keamanan dan efek samping yang bisa muncul, dilihat efektif atau tidak,” jelas dr. Devia. ***

 

Halaman:

Editor: Erlan Kallo

Sumber: klikdokter.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah