Seorang Pengemudi Mobil Lawan Arah di Tol Jorr Alami Demensia, Apa itu Demensia?

- 28 November 2021, 13:15 WIB
Ilustrasi penderita demensia
Ilustrasi penderita demensia /Pixabay

SEPUTAR CIBUBUR – Sebuah mobil ber merek Mercy melawan arah di tol JORR Rorotan menuju Cikunir. Peristiwa ini menyebabkan kecelakaan yang melibatkan tiga buah kendaraan.

Pihak Kepolisian menduga seorang pengemudi mobil yang lawan arah di tol JORR mengalami Demensia.

Lantas, Apa itu Demensia?

Dikutip Seputarcibubur.com dari laman alz.org, Demensia adalah istilah umum untuk kehilangan memori, bahasa, pemecahan masalah, dan kemampuan berpikir lainnya.

Yang mana cukup parah sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Waspada Cluster Baru Mengintai Sekolah, Kenali Gejala Covid-19 Pada Anak

Demensia bukanlah penyakit tunggal, melainkan penyakit yang mencakup berbagai kondisi medis tertentu, termasuk penyakit Alzheimer.

Gangguan Demensia disebabkan oleh perubahan otak yang tidak normal. Perubahan ini memicu penurunan kemampuan berpikir, yang juga dikenal sebagai kemampuan kognitif.

Hal ini juga mempengaruhi perilaku, perasaan dan hubungan dengan pasangan.

Demensia vaskular, terjadi karena perdarahan mikroskopis dan penyumbatan pembuluh darah di otak. Demensia jenis ini menjadi penyebab kedua Demensia yang paling umum.

Baca Juga: 3 Hal yang Mesti Dihindari untuk Menghilangkan Perut Buncit, Dijamin Kempes

Perubahan otak yang terjadi pada penderita tak jarang disebabkan oleh kedua jenis Demensia tersebut.

Ada banyak kondisi lain yang dapat menyebabkan gejala demensia, termasuk beberapa yang bersifat reversibel, seperti masalah tiroid dan kekurangan vitamin.

Demensia sering keliru disebut sebagai pikun, padahal tersrbut adalah penurunan mental yang serius, yang merupakan bagian normal dari penuaan. Kehilangan memori dan gejala demensia lainnya

Baca Juga: 10 Kebiasaan Buruk Berdampak pada Kesehatan Ginjal, Salah Satunya Minum Sambil Berdiri

Tanda-tanda Demensia

• Masalah dengan memori jangka pendek.

• Lupa menaruh dompet.

• Lupa membayar tagihan.

• Tidak menyiapkan makanan.

• Tidak Mengingat janji.

• Selalu Bepergian ke luar lingkungan.

Banyak kondisi yang progresif, yang berarti bahwa tanda-tanda demensia dimulai secara perlahan dan berangsur-angsur memburuk.

Baca Juga: 3 Ramuan Bahan Alami Bisa Digunakan untuk Menghilangkan Jerawat dengan Cepat

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami kesulitan memori atau perubahan lain dalam kemampuan berpikir, jangan abaikan.

Segera periksakan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.
Dokter profesional dapat mendeteksi kondisi yang dapat diobati.

Dan bahkan jika gejala menunjukkan demensia, diagnosis dini memungkinkan seseorang untuk mendapatkan manfaat maksimal dari perawatan yang tersedia.

Dan juga memberikan kesempatan untuk menjadi sukarelawan untuk uji klinis atau studi. Ini juga menyediakan waktu untuk merencanakan masa depan.

Baca Juga: Pesinetron 'Suara Hati Isteri', Hanna Kirana Meninggal Akibat Gagal Jantung, Yuk Kenali 4 Jenis Gagal Jantung

Penyebab

Demensia disebabkan oleh kerusakan sel-sel otak. Kerusakan ini mengganggu kemampuan sel-sel otak untuk berkomunikasi satu sama lain.

Ketika sel-sel otak tidak dapat berkomunikasi secara normal, pemikiran, perilaku, dan perasaan dapat terpengaruh.

Otak memiliki banyak daerah yang berbeda, yang masing-masing bertanggung jawab untuk fungsi yang berbeda (misalnya, memori, penilaian dan gerakan).

Ketika sel-sel di wilayah tertentu rusak, wilayah itu tidak dapat menjalankan fungsinya secara normal.

Berbagai jenis demensia terkait dengan jenis kerusakan sel otak tertentu di daerah otak tertentu.

Misalnya, pada penyakit Alzheimer, kadar protein tertentu yang tinggi di dalam dan di luar sel otak membuat sel-sel otak sulit untuk tetap sehat dan berkomunikasi satu sama lain.

Baca Juga: Jadwal Nostalgic Match M1 vs M2 Showmatch di Nimo TV, Minggu 28 November 2021

Wilayah otak yang disebut hippocampus adalah pusat pembelajaran dan memori di otak, dan sel-sel otak di wilayah ini seringkali yang pertama kali rusak.

Itu sebabnya kehilangan ingatan sering menjadi salah satu gejala awal Alzheimer.

Sebagian besar perubahan di otak yang menyebabkan demensia bersifat permanen dan memburuk dari waktu ke waktu.

Masalah pemikiran dan memori yang disebabkan oleh kondisi berikut antara lain:

• Depresi.

• Efek samping obat.

• Penggunaan alkohol yang berlebihan.

• Masalah tiroid.

• Kekurangan vitamin.

Baca Juga: Update Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang : Saksi - saksi Membuat Pernyataan Yang Berbeda Soal Yosef

Diagnosa

Tidak ada pakem tertentu untuk menentukan apakah seseorang menderita demensia.

Dokter mendiagnosis Alzheimer dan jenis demensia lainnya berdasarkan riwayat medis yang cermat, meliputi pemeriksaan fisik, tes laboratorium, dan perubahan karakteristik dalam berpikir, fungsi sehari-hari, dan perilaku yang terkait dengan masing-masing jenis.

Dokter dapat menentukan bahwa seseorang menderita demensia dengan tingkat kepastian yang tinggi.

Tetapi lebih sulit untuk menentukan jenis demensia yang tepat karena gejala dan perubahan otak dari demensia yang berbeda dapat tumpang tindih.

Dalam beberapa kasus, dokter dapat mendiagnosis "demensia" dan tidak menentukan jenisnya.

Baca Juga: Link Live Streaming Semifinal Indonesia Open 2021, Loh Kean Yew vs Rasmus Gemke

Jika ini terjadi, mungkin perlu menemui spesialis seperti ahli saraf, psikiater, psikolog atau dokter geriatri.***

Editor: Erlan Kallo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah