Radhar Panca Dahana, Budayawan yang Tak Pernah Menyerah pada Takdir Berpulang

- 23 April 2021, 13:30 WIB
Radhar Panca Dahana
Radhar Panca Dahana /twitter.com/sahaL_AS/

Sementara itu, sejumlah rekan almarhum mengatakan, dalam  berbagai kegiatannya yang dilakukan sehari-sehari Radhar Panca Dahana selalu terlihat bersemangat dan tidak pernah menyerah pada penyakit ginjal yang telah dideritanya bertahun-tahun.

Mengutip laman resmi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Radhar Panca Dahana dikenal sebagai esais, sastrawan, kritikus sastra, dan jurnalis.

Baca Juga: Azis Syamsuddin Bakal Diperiksa KPK Terkait Dugaan Suap Tanjungbalai

Radhar Panca Dahana juga bergiat sebagai pekerja dan pengamat teater.

Puluhan esai, kritik, karya jurnalis, kumpulan puisi, naskah drama, pertunjukan teater, dan beberapa buku tentang teater telah dihasilkannya sejak usia muda.

 Radhar mengenyam pendidikan di sosiologi Universitas Indonesia. Tahun 1997, Radhar Panca Dahana melanjutkan studi di Ecole des Hautes Etudes en Science Sociales, Prancis, dengan meriset postmodernisme di Indonesia.

Para sahabat dan penggemar Radhar Panca Dahana mengucapkan belasungkawa dengan mengunggah puisi tersebut di media sosial.

Puisi pulang itu merupakan salah satu karya Radhar Panca Dahana yang ditulis pada tahun 1987. Berikut puisi Pulang karya Radhar Panca Dahana: 

PULANG

hujan sedari tadi belum berhenti

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah