6 Oktober 2021 Bertepatan Rebo Wekasan, Tradisi Turun-temurun, Apa Saja Amalan-amalannya?

- 6 Oktober 2021, 06:22 WIB
Amalan dan Doa Rebo Wekasan Pada Rabu 6 Oktober 2021 serta hukumnya
Amalan dan Doa Rebo Wekasan Pada Rabu 6 Oktober 2021 serta hukumnya /Pexels RODNAE Productions

SEPUTAR CIBUBUR - Rebo Wekasan adalah tradisi masyarakat Jawa pada hari Rabu terakhir di Bulan Safar menjelang perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Adapun nama lain dari Rebo Wekasan adalah Rabu Pamungkas, Arba Mustakmir, atau Arba Musta'mir, lantas.

Rabu, 6 Oktober 2021 bertepatan dengan Rebo Wekasan, maka dari itu terdapat sejumlah amalan Rabu Wekasan yang dapat dilakukan pada hari ini, mulai dari Shalat Hajat, Shalat Sunnah Mutlaq, berpuasa hingga bersedekah.

Baca Juga: Alhamdulillah, Insentif Guru Bukan PNS Madrasah Segera Cair: Ini Jadwalnya

Sholat mutlaq merupakan sholat sunnah yang dapat dilakukan tanpa memerlukan waktu tertentu yang artinya dapat dilaksanakan kapan pun dan memiliki jumlah rakaat terbatas.

Sedangkan, sholat hajat merupakan sholat sunnah yang dilaksanakan untuk memenuhi hajat tertentu yang ingin dikabulkan oleh Allah SWT. Sholat hajat dapat dilakukan antara 2 hingga 12 rakaat dengan salam setiap 2 rakaat.

Seperti yang diketahui pada hari itu adalah awal Nabi Muhammad SAW jatuh sakit selama 12 hari berturut-turut, Sakitnya dimulai hari Rabu terakhir bulan Safar dan ke hari 12 yaitu, Senin Rasulullah wafat.

Baca Juga: Pengamat Pertanahan Puji Presiden Jokowi Piawai dalam Kebijakan Land Reform

Lalu, dalam sejumlah kitab juga dijelaskan bahwa pada hari Rabu Wekasan, Allah SWT menurunkan 360 ribu musibah.

Oleh karena itu, para ulama menyarankan untuk banyak melakukan amalan baik di hari Rabu Wekasan, agar dapat menolak bala yang akan menimpa.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diketahui lebih mendalam mengenai Rabu Wekasan, seperti dikutip dari website NU, menurut KH. Abdul Kholik Mustaqim, Pengasuh Pesantren al-Wardiyah Tambakberas Jombang terdapat tiga pandangan terhadap Rebo Wekasan.

Baca Juga: Bangun Greenhouse di SD Binaan, Suntory Garuda Beverage Dukung Edukasi Kelestarian Lingkungan

Pertama, tidak ada nash hadits khusus untuk akhir Rabu bulan Safar, yang ada hanya nash hadits dla’if yang menjelaskan bahwa setiap hari Rabu terakhir dari setiap bulan adalah hari naas atau sial yang terus menerus. Sementara sebagaimana maklum, hadits dla’if ini tidak bisa dibuat pijakan kepercayaan.  

Kedua, tidak ada anjuran ibadah khusus dari syara’. Ada anjuran dari sebagian ulama tasawuf namun landasannya belum bisa dikategorikan hujjah secara syar’i.

Ketiga, tidak boleh melaksanakan amalan khusus atau shalat Rebo Wekasan, kecuali hanya sebatas shalat hajat lidaf’il bala’ al-makhuf (untuk menolak balak yang dihawatirkan) atau nafilah mutlaqoh (shalat sunah mutlak) sebagaimana diperbolehkan oleh Syara’, karena hikmahnya adalah agar kita bisa semakin mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. (Muhamad Iqbal). ***

Editor: Erlan Kallo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah