Sosok Teddy Kardin, Ksatria di Belakang Layar Pengesan Jejak Operasi Pemulihan Keamanan 

- 17 Juni 2023, 22:18 WIB
Ir Tedy Kardin dengan Baret Merah, Brevet Komando dan Satya Lencana Dharma Nusa (tengah), bersama Alumni Teknik Geologi GEA ITB Angkatan 1973 di Bandung, Sabtu 17 Juni 2023.
Ir Tedy Kardin dengan Baret Merah, Brevet Komando dan Satya Lencana Dharma Nusa (tengah), bersama Alumni Teknik Geologi GEA ITB Angkatan 1973 di Bandung, Sabtu 17 Juni 2023. /

SEPUTAR CIBUBUR - Pada 8 Januari 1996, terjadi penyanderaan 11 orang peneliti Ekspedisi Lorentz oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Kelly Kwalik di Mapenduma, Irian Jaya. 

Danjen Kopassus, Brigjen Prabowo Subianto segera mengkontak sahabatnya, Ir.Teddy Kardin, insinyur geologi lapangan lulusan ITB Bandung yang sangat menguasai ilmu geomorfologi, termasuk pembuatan Peta Navigasi di hutan tropis.  

Brigjen Prabowo mengajak rekannya ini untuk terbang ke Mapenduma guna bergabung dengan satuan Kopassus TNI-AD, Batalyon 328 Kostrad dan Batalyon 330 Kostrad untuk operasi penyelamatan sandera.   

Para peneliti yang disandera ini tidak hanya Warga Negara Indonesia, namun juga datang dari mancanegara.  Sudah tentu, satuan satuan elite asing juga bergabung dengan satuan TNI untuk menyelamatkan sandera tadi.  

Baca Juga: Peringatan Hari Bela Negara 19 Desember, Sejarah Pembuktian TNI-Rakyat Bak Ikan dan Air

Teddy ingat bahwa Perusahaan Freeport yang beroperasi di Timika memiliki citra Side-Looking Airborne Radar (SLAR).  Data SLAR dihimpun dan dari data tadi bisa dibuat peta geomorfologi dan peta navigasi skala 1:50.000.    

Dari Peta tadi digelar analisis tentang prakirakan arah pergerakan para sandera yang digiring OPM.  Terjadi debat seru. Teddy memperkirakan bahwa para sandera akan digiring menyusuri sungai ke arah selatan, apalagi ada sandera yang sedang hamil.  Sementara para perwira dari satuan elite Special Air Services (SAS) Inggris memperkirakan pergerakan ke arah Utara.  

Akhirnya disepakati, prakiraan sandera digiring ke arah Selatan.  Satuan Batalyon 328 dan Batalyon 330 disebar untuk mencegat rombongan sandera yang digiring OPM tadi.  Ternyata prakiraan Teddy benar dan pada 15 Mei 1996, satuan TNI berhasil mencegat rombongan sandera, terjadi tembak menembak dan akhirnya 10 dari 12 peneliti Ekspedisi Lorentz berhasil diselamatkan.

Perkenalan Teddy dengan Mayor Prabowo berawal tahun 1988, saat Prabowo akan berangkat Operasi ke Timor Timur dengan Pasukan Batalyon 328 Kostrad, memerlukan seorang ahli navigasi dan pencari jejak. 

Halaman:

Editor: sugiharto basith budiman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah