Renungan Malam Kristiani: Tiga Makna Pengampunan

- 28 Juni 2024, 19:15 WIB
12 Tips Jadi Bahagia Dalam Kesendirian, Mulai Jangan Bandingkan Diri Sendiri Hingga Berikan Pengampunan
12 Tips Jadi Bahagia Dalam Kesendirian, Mulai Jangan Bandingkan Diri Sendiri Hingga Berikan Pengampunan /Priscilla Du Preez on Unsplash

SEPUTAR CIBUBUR- Ayat renungan firman Tuhan pada saat ini terdapat dalam Injil Yohanes 8:11 tertulis demikian:

“Jawabnya: “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”

Sepasang suami isteri yang sudah menikah selama 15 tahun sering bertengkar dan berselisih paham.

Baca Juga: Digitalisasi Layanan Perizinan Event, Proses Paling Lama 14 Hari Kerja

Mereka ingin pernikahan mereka kembali baik dan sang isteri memberikan sebuah ide, agar mereka membuat dua buah kotak, satu untuk suami, dan satu untuk isteri.

Dan mereka harus menuliskan sebuah tulisan di atas kertas setiap kali ada kesalahan yang dilakukan, dan memasukkan kertas itu ke dalam kotak pasangannya.

Setelah satu bulan mereka membuka kotak masing-masing. Sang suami membuka kotaknya dan disitu ada banyak kertas dari isterinya bertuliskan tentang kesalahan yang sang suami lakukan.

Baca Juga: Renungan Malam Kristiani: Tiada yang Terbuang

Sang  isteri kemudian membuka kotaknya, disitu juga ada banyak kertas dari suaminya yang berisi tulisan. Tapi tulisannya sama di semua kertas yaitu “I love you”. Kasih akan selalu menerima dan mengampuni kesalahan.

Dalam ayat di atas, konteksnya adalah tentang seorang wanita yang dibawa kepada Tuhan Yesus oleh orang-orang Farisi setelah tertangkap melakukan perzinahan.

Dan orang-orang Farisi ini bertanya “apa yang harus dilakukan terhadap wanita itu?”

Menurut hukum Musa, dirajam sampai mati adalah hukumannya, tapi dalam kasus ini Tuhan Yesus bersikap berbeda.

Ia mengatakan “Barangsiapa diantara kamu yang tidak berdosa, hendaklah ia yang lebih dulu melempari batu kepada wanita ini.”

Semua orang yang hendak menghukum wanita itu satu demi satu pergi, karena menyadari akan keberdosaan mereka.

Tuhan Yesus satu-satunya manusia yang tidak berdosa karena Dia adalah suci tanpa dosa, dan sebenarnya Dia bisa melempari batu. Ia bisa menghukum, tapi Ia tidak melakukan hal itu, melainkan mengampuni wanita yang telah berbuat zinah tersebut.

Dari kisah ini ada tiga hal yang kita dapatkan tentang pengampunan.

Pertama, pengampunan adalah anugerah Tuhan. Tuhan  sanggup untuk menghukum, tapi bukannya menghukum, Tuhan mengampuni. Ini adalah sebuah anugerah.

Kita semua seharusnya sudah mati saat ini karena hukuman dosa, tapi kita ada karena anugerah-Nya, dan disaat nanti dalam kekekalan kita diberikan keselamatan dan hidup yang kekal, dan itu juga adalah anugerah-Nya.

Kedua, pengampunan adalah kesempatan. Tuhan Yesus mengatakan kepada wanita ini “Pergilah”. Ini menandakan sebuah kesempatan hidup yang diberikan Tuhan.

Setiap hari yang kita jalani juga adalah kesempatan yang dikaruniakan Tuhan kepada kita.

Ketiga, pengampunan adalah perubahan. Tuhan Yesus berkata kepada wanita itu “Jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang”.

Pengampunan yang diberikan Tuhan bukanlah untuk membuat kita terus menerus ada dalam dosa.

Tapi pengampunan itu merupakan kesempatan untuk kita berubah menjadi pribadi yang baru, yang hidup dalam pertobatan dan melakukan kehendak Tuhan.

Kita diampuni oleh kuasa darah-Nya yang telah tercurah di atas kayu salib. Mari hargai pengampunan Tuhan, setiap hari yang kita jalani, pakailah itu sebagai kesempatan untuk berubah dan melakukan apa yang dikenan oleh Tuhan. ***

Sumber: Renungan Malam

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah