Jumlah Warga Tewas Bertambah, Otoritas Palestina Minta Organisasi Internasional Lindungi Fasilitas Kesehatan

2 Januari 2024, 13:12 WIB
Sejumlah pendukung Palestina berpartisipasi dalam demonstrasi anti penjajah Israel. /Reuters/Mohammed Salam/

SEPUTAR CIBUBUR - Perang Israel - Palestina hingga kini terus berlangsung dan belum ada tanda-tanda akan berakhir. Korban tewas dari kedua belah pihak terus bertambah yang sebagian besar adalah anak-anak, perempuan, dan manula.

Apalagi dalam beberapa pekan terakhir, pasukan Israel makin kesetanan dengan melakukan penyerangan ke sejumlah rumah sakit dan fasilitas pengungsian warga Palestina di Jalur Gaza.

Akibatnya, jumlah warga Palestina yang tewas meningkat menjadi 21.978 orang setelah konflik Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan Palestina pada Senin, 1 Januari 2024. 

Baca Juga: Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca Indonesia, Sektor Energi Berperan Penting

Dalam pernyataan pers, juru bicara kementerian Ashraf al-Qedra mengatakan bahwa dalam 24 jam terakhir serangan Israel telah menewaskan 156 warga Palestina dan melukai 246 lainnya.

Jumlah warga Palestina yang tewas selama konflik kini menjadi 21.978 jiwa dan jumlah korban luka menjadi 56.697 orang, menurut al-Qedra.

Serangan Israel juga telah menewaskan 326 tenaga medis dan membuat 30 dari 35 rumah sakit di Jalur Gaza berhenti beroperasi, lanjutnya.

Baca Juga: Warga Palestina Tewas di Jalur Gaza Capai 15 Ribu Jiwa

Al-Qedra meminta organisasi-organisasi internasional untuk melindungi sistem perawatan kesehatan dan para personelnya di Jalur Gaza.

Dia juga mengatakan bahwa kementeriannya sedang melakukan pembicaraan dengan sejumlah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membuka kembali pusat-pusat kesehatan di berbagai wilayah di daerah kantong Palestina itu.

Dia menekankan perlunya mengirim tim medis dan rumah sakit lapangan ke Jalur Gaza untuk memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan yang sangat besar.

Baca Juga: KTT OKI, Indonesia Diberi Mandat Hentikan Perang di Gaza Palestina

Lebih lanjut al-Qedra mengkritik mekanisme yang berlaku bagi warga Palestina yang terluka untuk menerima perawatan di luar Jalur Gaza, seraya mengungkapkan bahwa sejauh ini hanya 645 korban cedera yang dapat melakukannya, yang mencakup satu persen dari total populasi yang membutuhkan perhatian medis. ***

Editor: Erlan Kallo

Sumber: Xinhua

Tags

Terkini

Terpopuler