Abaikan Seruan WHO, Jerman dan Prancis Lanjutkan Rencana Booster Vaksin Covid-19

- 5 Agustus 2021, 19:33 WIB
Jerman dan Prancil berikan suntikan booster vaksin Covid-19  ke warganya
Jerman dan Prancil berikan suntikan booster vaksin Covid-19 ke warganya /Pixabay/Gerd Altmann

SEPUTAR CIBUBUR - Jerman dan Prancis akan melanjutkan rencana booster vaksin Covid-19 mulai September 2021 kepada warga, dengan tidak menghiraukan seruan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menunda sampai lebih banyak orang divaksinasi di seluruh dunia.

Booster vaksin atau penguat vaksin merupakan dosis vaksin tambahan yang bertujuan memberikan perlindungan ekstra terhadap penyakit karena efek dari beberapa vaksin yang dapat menurun seiring waktu.

Keputusan Jerman dan Prancis ini banyak disoroti dunia internasional, dimana untuk menghadapi pandemi global harus ada kerja sama semua negara, tidak dengan berusaha melindungi warganya sendiri dari varian Delta yang lebih menular.

Baca Juga: 3 Negara di Asia Catat Rekor Lonjakan Kasus Covid-19 Akibat Mengganasnya Varian Delta

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, Prancis sedang berupaya meluncurkan dosis vaksin Covid-19 ketiga kepada orang tua dan rentan mulai September 2021.

"Dosis ketiga kemungkinan akan diperlukan, tidak untuk semua orang secara langsung, tetapi dalam hal apa pun untuk yang paling rentan dan paling tua," kata Macron di akun Instagram-nya, dikutip Seputarcibubur.com dari Reuters, Kamis, 5 Agustus 2021.

Sementara itu, kementerian kesehatan Jerman mengatakan, pihaknya bermaksud memberikan booster kepada pasien immunocompromised (kelainan imun), yang sangat tua dan penghuni panti jompo mulai September 2021.

Baca Juga: Negara Bagian Kerala India Umumkan Lockdown Setelah Kasus Aktif Corona Harian Meningkat Tajam

Padahal sebelumnya, Rabu 4 Agustus 2021, Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyerukan penghentian booster vaksin hingga setidaknya akhir September 2021.

Alasannya tidak dapat diterima bagi negara-negara kaya untuk menggunakan lebih banyak pasokan vaksin global.

Menurut WHO, negara-negara berpenghasilan tinggi memberikan sekitar 50 dosis untuk setiap 100 orang pada bulan Mei, dan jumlah itu meningkat dua kali lipat.

Sedangkan negara-negara berpenghasilan rendah hanya mampu memberikan 1,5 dosis untuk setiap 100 orang, karena kurangnya pasokan.

Baca Juga: Susah Bernafas Selama 37 Tahun Yang Dialami Wanita New Zealand, Akhirnya Ketemu Penyebabnya

"Saya memahami kepedulian semua pemerintah untuk melindungi rakyatnya dari varian Delta. Tetapi kami tidak dapat menerima negara-negara yang telah menggunakan sebagian besar pasokan vaksin global untuk menggunakan lebih banyak lagi," kata Tedros.

Jerman menolak tuduhan itu, dengan mengatakan pihaknya juga akan menyumbangkan setidaknya 30 juta dosis vaksin ke negara-negara miskin.

"Kami ingin memberikan vaksinasi ketiga kepada kelompok rentan di Jerman dan pada saat yang sama mendukung vaksinasi sebanyak mungkin orang di dunia," kata kementerian kesehatan Jerman.

Baca Juga: Tiga Juta Dosis Vaksin Moderna Dari Amerika Tiba Di Indonesia

Pemerintah Macron sedang mencoba untuk meningkatkan program vaksinasi Prancis, ketika negara itu menghadapi gelombang keempat virus dan demonstrasi jalanan sebagai protes terhadap kebijakan Covid-19 pemerintah.

Prancis dan Jerman sejauh ini telah memberikan setidaknya satu dosis vaksin Covid-19 kepada 64,5% dan 62% dari populasi masing-masing, dengan 49% Prancis dan 53% Jerman telah divaksinasi penuh. ***

Editor: Erlan Kallo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x