Sisi Kelam Piala Dunia, Masyarakat Sipil Nepal Minta Presiden FIFA Jangan Abaikan Isu Migran Asing Di Qatar

- 15 Desember 2022, 10:57 WIB
Migrant Worker
Migrant Worker /Brain Sihotang/Reuters

SEPUTAR CIBUBURBeberapa puluh kelompok masyarakat sipil Nepal pada hari Kamis meminta Presiden FIFA Gianni Infantino untuk "berhenti untuk tidak memperhatikan isu yang ada" sementara pekerja migran tidak diberi kompensasi setelah "menderita pelecehan di Qatar", demikian menurut Amnesti International.

Negara tuan rumah Piala Dunia 2022 yaitu Qatar, di mana orang asing merupakan mayoritas dari 2,9 juta penduduk, telah menghadapi kritik keras dari kelompok hak asasi manusia atas perlakuannya terhadap pekerja migran.

Pemerintah Qatar mengatakan sistem perburuhannya masih dalam proses tetapi membantah tuduhan dalam laporan Amnesti 2021 bahwa ribuan pekerja migran di negara tuan rumah terjebak dan dieksploitasi.

Pemerintah Qatar pernah menyatakan pekerja yang meninggal dalam persiapan piala dunia antara 400-500 pekerja, namun sumber dari The Guardian pernah menuliskan bahwa sampai tahun 2021 saja sudah ada 6500 yang meninggal.

Hassan al-Thawadi, sekretaris jenderal Komite Tertinggi untuk pengiriman dan warisan Qatar, membuat pengakuan dalam sebuah wawancara tetapi mengatakan angka yang tepat untuk jumlah korban jiwa masih "dikonfirmasi".


Perkiraannya sekitar 400,” kata Thawadi kepada acara TV Piers Morgan Uncensored. “Antara 400 sampai 500. Saya tidak punya angka pastinya, itu masih dalam konfirmasi.

 

Baca Juga: PM Malaysia Pertanyakan Kembali Pulau Pedra Branca, Singapura Siap Pertahankan Kedaulatannya

Dalam surat terbuka kepada Infantino, organisasi Nepal menuntut kompensasi bagi pekerja yang menurut mereka mengalami pelecehan, dan keluarga yang kehilangan orang yang dicintai.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: The Guardian Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x