Pemerintah China Menyatakan Pembatasan perjalanan COVID-19 terhadap Pelancong asal China adalah Diskriminatif

- 30 Desember 2022, 14:55 WIB
Covid-19
Covid-19 /Brain Sihotang/SeputarCibubur

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS sedang mempertimbangkan pengambilan sampel air limbah dari pesawat internasional untuk melacak varian baru yang muncul, kata badan tersebut kepada Reuters.

China, negara berpenduduk 1,4 miliar orang, melaporkan satu kematian COVID-19 baru untuk hari Kamis, sama seperti sehari sebelumnya - angka yang tidak sesuai dengan pengalaman negara-negara lain setelah mereka dibuka kembali.

Jumlah kematian resmi China sebanyak 5.247 sejak pandemi dimulai dibandingkan dengan lebih dari 1 juta kematian di Amerika Serikat. Hong Kong yang diperintah Tiongkok, sebuah kota berpenduduk 7,4 juta jiwa sendiri telah melaporkan lebih dari 11.000 kematian.

Perusahaan data kesehatan yang berbasis di Inggris, Airfinity, mengatakan pada hari Kamis sekitar 9.000 orang di China mungkin meninggal setiap hari akibat COVID-19. Kematian kumulatif di China sejak 1 Desember kemungkinan telah mencapai 100.000, dengan total infeksi 18,6 juta, katanya.

Baca Juga: Cetak Atlet Timnas Sepak Bola Sejak Usia Dini, PDIP Minta Program Ini

Airfinity memperkirakan infeksi COVID-19 China akan mencapai puncak pertamanya pada 13 Januari, dengan 3,7 juta kasus per hari. Kepala epidemiologi China Wu Zunyou mengatakan pada hari Kamis bahwa sebuah tim di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China berencana untuk menilai data kematian secara berbeda.

Tim akan mengukur perbedaan antara jumlah kematian dalam gelombang infeksi saat ini dan jumlah kematian yang diharapkan seandainya epidemi tidak pernah terjadi. Dengan menghitung "kelebihan kematian", China akan dapat mengetahui apa yang berpotensi diremehkan, kata Wu.

China mengatakan hanya menghitung kematian pasien COVID-19 yang disebabkan oleh pneumonia dan gagal napas sebagai terkait COVID.Jumlah kematian yang relatif rendah juga tidak konsisten dengan lonjakan permintaan yang dilaporkan oleh rumah duka di beberapa kota di China.

Pencabutan pembatasan, setelah protes yang meluas terhadap mereka pada bulan November, telah membuat rumah sakit dan rumah duka kewalahan di seluruh negeri, dengan pemandangan orang-orang yang membawa botol infus di pinggir jalan dan antrean mobil jenazah di luar krematorium memicu kekhawatiran publik.

Baca Juga: Ramalan Bintang Aquarius dan Pisces, Jumat 30 Desember 2022, Waktunya Memanjakan Pasangan Anda

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Global Times Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah