Baca Juga: Jenazah Paus Benediktus XVI Dapat Tepuk Tangan, Ini Penjelasan Padre Marco
Di Katakombe mereka mengunjungi makam para Paus, terutama makam santo Petrus Rasul, Paus Benediktus XVI dan Paus Paulus VI. Di dalam Basilika mereka berdiri dan merenung sejenak di depan makam Paus Yohanes XIII yang mencetuskan dan membuka Konsili vatikan II dan makam Paus Yohanes Paulus II, Paus pencinta perdamaian itu.
“Lagi-lagi mereka harus menerima kabar pembatalan bertemu dengan Paus yang sudah dijadwalkan karena Paus Fransiskus masih harus beristirahat untuk membantu proses penyembuhan bekas operasi. Sekalipun demikian, semangat mereka untuk menebar dan memajukan perdamaian tidak luntur. Saya diminta dari Kantor untuk mendampingi para Bhikkhu dan kaum awam hari ini ke bagian dalam Vatikan dan menjelaskan kepada mereka tentang Vatikan, Basilika Santo Petrus dan segala yang berkaitan dengan Vatikan,” ujar Padre Marco.
Baca Juga: Mangga Arumanis dan Kenangan Padre Marco tentang Paus Benediktus XVI
Menurut dia, delegasi kedua ini juga sangat antusias mengikuti semua penjelasan. “Sekali-sekali, Presiden delegasi, Master Phra Sutham Dhitadhammo mengambil alih mikrofon dari saya dan memberikan penjelasan tambahan tentang apa yang sudah saya katakan dengan mengaitkan dengan nilai-nilai agama Buddha,” ucap Padre Marco menambahkan.
Tujuan satu dan sama
“Sedetikpun beliau tidak melepaskan tangan saya. Hal ini membuat puluhan bahkan ratusan ribu manusia yang membanjiri Vatikan hari ini merasa terkesan dan memotret kami berulang-ulang. Tetapi bukan itu tujuannya. Saya memahami misi mereka yang dikemas dalam tajuk ‘Berjalan untuk Perdamaian’. Mereka sadar bahwa berjalan bersama-sama butuh kedekatan, saling menopang dan saling bergandengan tangan. Ada banyak bahaya dalam perjalanan yang bisa mengakibatkan kejatuhan dan rentetan akibat lainnya. Oleh karena itu, untuk selamat di jalan, orang harus saling bergandengan tangan,” tandas Padre Marco.
“Saya sangat menikmati gestikulasi khusus ini. Belum pernah saya alami sepanjang dan seintensif itu. Kesan saya, beliau juga sangat menikmatinya,” sambung Padre Marco.