Siswi SMA Tebo Jadi Pembicara di Pertemuan KTT Iklim Dubai

- 8 Desember 2023, 13:05 WIB
CIBUBUR Nasywa Adivia Wardana (16), siswi kelas XI SMAN 2 Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi menjadi pembicara pada pertemuan internasional perubahan iklim di Dubai, Uni Emirat Arab
CIBUBUR Nasywa Adivia Wardana (16), siswi kelas XI SMAN 2 Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi menjadi pembicara pada pertemuan internasional perubahan iklim di Dubai, Uni Emirat Arab /ANTARA

"Sejak kecil saya sudah menjadi korban bencana kabut asap di Pulau Sumatera, khususnya di Provinsi Jambi dan tinggal di rumah berbulan-bulan ditemani masker dan tabung oksigen serta tidak bisa ke sekolah dan bermain dengan kawan sebaya.” kata Nasywa.

Dia menuturkan setiap hari dirinya mendengarkan tentang kabut asap akibat kebakaran lahan gambut dan hutan untuk perkebunan besar kelapa sawit secara berulang-ulang, sehingga ia dan anak-anak lainnya juga sering terlibat aksi menuntut penanganan kabut asap, melakukan pelayanan terhadap korban asap, menulis puisi dan tampil menyanyikan lagu-lagu tentang alam.

 Baca Juga: Ayah Pembunuh 4 Anak di Kontrakan Jagakarsa Hanya Menikah Siri

Di usia remaja, Nasywa mulai terlibat dalam perjuangan dan kegiatan pemulihan lingkungan hidup secara langsung. Hingga akhirnya memutuskan tinggal dan melanjutkan sekolah di pedesaan, terlibat serta membangun taman ekologis Rivera Park di Kabupten Tebo, mengubah tanah dan sungai yang rusak akibat pertambangan emas tradisional menjadi salah satu destinasi wisata andalan di Provinsi Jambi.

Nasywa juga aktif mempromosikan penanaman tanaman pangan organik yang ramah lingkungan. Ia merasakan perjuangan pemulihan lingkungan hidup itu tidak mudah. Dukungan pemerintah yang terbatas terhadap pembangunan ekowisata, terbatasnya penghidupan ekonomi dan pengetahuan masyarakat, sehingga masih bergantung hidup, mau tidak mau, dari produksi yang merusak lingkungan adalah tantangan tersendiri.

Kehadirannya di COP28 Dubai adalah suatu kebanggaan. Semakin mengukuhkan perhatiannya pada dunia aktivis, terutama dalam isu lingkungan hidup dan keadilan gender.

Dia mengaku matanya semakin terbuka melihat dunia, penderitaan yang dia alami juga dirasakan oleh jutaan remaja dan perempuan di seluruh dunia.***

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah