Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca Indonesia, Sektor Energi Berperan Penting

- 14 Desember 2023, 21:11 WIB
Diskusi panel bertajuk 'Mainstreaming International Commitment and NDC's Implementation to strengthen national ambition' yang digelar di Paviliun Indonesia pada Konferensi Perubahan Iklim COP28 UNFCCC, Dubai, Uni Emirat Arab
Diskusi panel bertajuk 'Mainstreaming International Commitment and NDC's Implementation to strengthen national ambition' yang digelar di Paviliun Indonesia pada Konferensi Perubahan Iklim COP28 UNFCCC, Dubai, Uni Emirat Arab /

Berdasar enhanced NDC, pengurangan emisi dari sektor energi menjadi urutan kedua setelah sektor FOLU. "Target ini (pengurangan emisi GRK) hanya bisa dicapai jika aksi mitigasi dilakukan termasuk oleh sektor energi," katanya.

Laksmi melanjutkan, pentingnya pengurangan emisi GRK di sektor energi untuk mendukung komitmen Net Zero Emission (NZE) Indonesia pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PT PLN Persero Evy Haryadi menjelaskan langkah-langkah pengurangan emisi GRK yang dilakukan. Diantaranya adalah transisi ke energi baru dan terbarukan (EBT), konservasi energi, dan penerapan teknologi carbon capture and storage (CCS). "Sejauh ini inisiatif-inisiatif yang kami lakukan telah berhasil mengurangi 39 juta ton CO2," katanya.

Evy melanjutkan inisiatif yang dilakukan oleh perusahaan akan terus diperkuat hingga akhirnya bisa mencapai NZE pada tahun 2060.

Untuk transisi energi, PLN memanfaatkan EBT seperti tenaga angin, hydro, hingga tenaga surya. PLN juga akan memanfaatkan biomassa sebagai substitusi batubara untuk co-firing di PLTU. Selain itu, PLN saat ini sedang mengembangkan energi hidrogen.

Turut menjadi pembicara pada diskusi panel Senior Vice President Research and Technology Innovation Pertamina, Oki Muraza, dan Global Director World Bank Energy and Extractive Global Practice Demetrios Papathanasiou.

Pemberi pidato kunci pada diskusi panel tersebut selain Laksmi Dhewanthi adalah Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Nani Hendiarti.***

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah