Agenda Pembangunan dan Gaya Hidup Global Terpengaruh Akibat Fenomena Berikut

- 23 Februari 2024, 14:39 WIB
Seminar Foreign Policy Circle’s Talk: “South-south Cooperation: Its Continued Significance and Future Challenges” di Auditorium Firmanzah, Universitas Paramadina pada Kamis (22/2/2024). Sumber: Universitas Paramadina
Seminar Foreign Policy Circle’s Talk: “South-south Cooperation: Its Continued Significance and Future Challenges” di Auditorium Firmanzah, Universitas Paramadina pada Kamis (22/2/2024). Sumber: Universitas Paramadina /

Handi memiliki harapan besar Indonesia dapat memberikan solusi terbaik untuk permasalahan yang terjadi setelah Covid -19. Diketahui bahwa dunia kembali dihadapkan pada krisis geopolitik yang kemudian melahirkan krisis yang berkelanjutan dan konflik multi-level yang saling terkait satu sama lain.

Yuefen Li, Senior Advisor on South-South Cooperation and Development Finance the South Centre memaparkan bahwa status Pusat Kajian Selatan-Selatan itu sebagai wadah besar untuk menegakkan kepentingan global Selatan dengan beranggotakan 55 negara berbasis di Jenewa.

“Hal yang harus dilakukan saat ini adalah memanfaatkan jaringan intelektual yang bertujuan untuk memberikan dukungan intelektual dan kebijakan kepada negara-negara Selatan. Ini menjadi lebih penting mengingat semakin besarnya beban perekonomian negara-negara berkembang dalam perekonomian dunia,” urai Yefen.

Baca Juga: Paramadina-INDEF Gelar Diskusi Publik Pemikiran Amartya Sen

Li melihat, dunia sedang menghadapi tantangan global yang sangat mendesak. Maka dari itu sangat penting untuk membangun kapasitas di negara-negara berkembang berdasarkan rekomendasi kebijakan yang telah disampaikan. “Saya ingin menyampaikan bahwa meningkatkan kemitraan multi-stakeholder yang inklusif sangat penting untuk memperkuat dalam skala yang mendalam serta berkontribusi terhadap implementasi di 2030 mendatang,” imbuh Li.

Berikutnya, Maria Renata Hutagalung Director of International Development Cooperation, MoFA (ТВС) memaparkan bahwa pelajaran yang dapat diambil oleh Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam konstitusi yang menaungi peran aktif dalam kerja sama internasional dan mendorong perdamaian global. 

“Hal ini merupakan salah satu kerangka kerja yang efektif untuk mengartikulasikan agenda mulia dan mempromosikan sejak awal berdirinya Republik dengan semangat solidaritas ketika menjadi tuan rumah Asia yang pertama,” ucapnya.

Banyak negara telah mengeluarkan lebih banyak dana untuk membayar dan melaksanakan pembangunan ekonomi mereka serta dibantu untuk membukakan jalan kolaborasi yang kuat sehubungan dengan relevansi Kerjasama Selatan-Selatan.

“Hal ini juga memperkuat kekuatan kolektif negara-negara berkembang dalam struktur tata kelola global dan meningkatkan akses pasar melalui hubungan yang lebih kuat dengan memanfaatkan potensi negara-negara berkembang di pasar global,” tegas Renata.

Baca Juga: Gandeng Paramadina, KPK FGD Kembangkan Modul Strategi Kampanye Integritas

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x